PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI 11 MEDAN

Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMA N.11 Medan, 2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah guna meningkatkan kinerja guru, 3) Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah pula meningkatkan kinerja guru, 4) Upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kendala dalam melaksanakan kepemimpinannya.Tujuan penelitian ini mengungkap bagaimana pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, faktor pendukung dan penghambat serta upaya kepala sekolah mengatasi kendala dalam pelaksanaan kepernimpinannya.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik dengan teknik triangulasi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi/pengamatan ke lapangan dan studi dokumentasi.Hasil penelitian mengungkapkan upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru antara lain adalah meningkatkan kompetensi, ketrampilan, dedikasi/pengabdian kepala sekolah sendiri (hal yang utama), meningkatkan ketrampilan guru dengan mengikutsertakan pada acara lomba guru berprestasi, seminar ilmiah, penataran, MGMP, memberikan arahan/bimbingan dalam rapat/pertemuan di sekolah, dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang diprogramkan.Faktor pendukung dalam melaksanakan kepemimpinannya adalah: adanya kepala sekolah, staf/bawahannya dan lingkungan yang dipimpin. Faktor penghambat adalah bersumber dari: a) kepala sekolah sendiri; kurang mampu mengambil tindakan tegas, komunikasi yang kurang jelas dalam penyampaian tugas/perintah, b) dari guru-guru; guru memiliki penilaian yang kurang positif terhadap kepala sekolah, kurangnya antusias guru-guru mengikuti rapat/pertemuan, c) dari segi keuangan; kurangnya dana untuk memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah.Upaya kepala sekolah mengatasi kendala dalam kepernimpinannya: mengevaluasi kekurangan/kelemahannya sebagai pemimpin sekaligus memperbaikinya, melakukan koordinasi komunikasi yang lebih baik, bermusyawarah mencari solusi atas permasalahan yang ada, melakukan follow up terhadap pengembangan kinerja guru, bersama dewan komite mencari dana, bekerjasama dengan warga sekolah/masyarakat menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif, dan memberikan motivasi dan penghargaan berupa ucapan terimakasih kepada guru yang berprestasi.