ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PEMECAHAN POLYA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT PADA SISWA KELAS VII MTSPN 4 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan soal cerita matematika berdasarkan model pemecahan polya ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsPN 4 Medan sebayak 8 orang yaitu 4 siswa dengan gaya kognitif field independent dan 4 siswa dengan gaya kognitif field dependent. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrument tes berupa tes GEFT, soal tes proses berpikir, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan model analisis Miles dan Huberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan proses berpikir siswa kelas VI di MTsPN 4 Medan dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan model pemecahan Polya dengan tipe gaya kognitif field independent cenderung konseptual dan tipe gaya kognitif field dependent cenderung komputasional. Siswa dengan gaya kognitif field independent pada tahap memahami masalah cenderung dapat mengambil bagian penting atau bagian inti dalam permasalahan. Pada tahap merencanakan penyelesaian terlepas dari apa yang diketahui dari soal dan membuat rumus sendiri. Pada tahap pelaksanaan penyelesaian cenderung mendapatkan mendapatkan jawaban yang benar jika diberikan soal dengan kategori sulit dengan menerapkan rencana-rencana penyelesaian yang telah dibuat. Pada tahap memeriksa kembali siswa cenderung memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh dan cenderung mendapatkan jawaban yang benar. Siswa dengan Gaya Kognitif Field Dependent pada tahap memahami masalah cenderung mengalami kesulitan untuk memisahkan jenis-jenis informasi yang diterima dari konteks disekitarnya dan tidak selektif dalam menyerap informasi. Pada tahap merencanakan penyelesaian cenderung menuliskan rencana penyelesaian tidak lepas dari apa yang diketahui dari soal. Pada tahap pelaksanaan rencana penyelesaian tidak mampu merealisasikan ide-ide yang dimiliki dan cenderung tidak bisa mendapatkan penyelesaian untuk soal yang sulit. Pada tahap memeriksa kembali siswa cenderung kurang mampu memeriksa kembali perhitungan yang telah dilakukan.