PENGARUH PENGGUNAAN GAYA BELAJAR VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK (V-A-K) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan gaya belajar visual, auditorial, kinestetik terhadap hasil belajar siswa dan perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan visual-auditorial, visual-kinestetik, dan auditorial-kinestetik. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit dan non-elektrolit. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel yang diteliti adalah siswa SMA Negeri 12 Medan Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak enam kelas dengan masing-masing kelas terdiri dari 36 orang yang diambil secara pertimbangan. Kelas pertama dibelajarkan dengan pembelajaran visual, kelas ke-2 dibelajarkan dengan pembelajaran auditorial, kelas ke-3 dibelajarkan dengan pembelajaran kinestetik, kelas ke-4 dibelajarkan dengan pembelajaran auditorial-kinestetik (AK), kelas ke-5 dibelajarkan dengan pembelajaran visual-kinestetik (VK), dan kelas ke-6 dibelajarkan dengan pembelajaran visual-auditorial (VA) yang masing-masing dari keenam kelas ini diupayakan homogen (dianalisis dengan uji homogenitas melalui uji Chi-Square). Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik tersebut dianalisis dengan teknik statistik analisis regresi linear dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan visual-auditorial, visual-kinestetik, dan auditorial-kinestetik dianalisis dengan teknik statistik analysis of varians (ANOVA) satu arah. Untuk persyaratan penggunaan teknik statistik ini telebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan teknik Kolmogorov Smirnov. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah : (1) gaya belajar visual dan auditorial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa sedangkan gaya belajar kinestetik tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non-elektrolit pada tingkat signifikansi 0,05; (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan visual-auditorial, visual-kinestetik, dan auditorial-kinestetik pada tingkat signifikansi 0,05. Pengaruh auditorial-kinestetik lebih besar daripada pengaruh visual-kinestetik dan visual-auditorial; pengaruh visual-kinestetik lebih besar daripada pengaruh visual-auditorial (hasil belajar siswa melalui pembelajaran visual-auditorial, visual-kinestetik, dan auditorial-kinestetik secara berturut-turut adalah 85,3%, 87,5%, dan 92,4%).