ETIKA DAN ESTETIKA TARI GAMBUS DELAPAN PADA MASYARAKAT SEILIMBAT KECAMATAN SELESAI

Penelitian ini membahas tentang Etika dan Estetika Tari Gambus Delapan Pada Masyarakat Seilimbat Kecamatan Selesai. Bertujuan untuk mendeskripsikan Etika dan Estetika Tari Gambus Delapan Pada Masyarakat Seilimbat Kecamatan Selesai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Etika K. Bertens Menurut K. Bertens (2013:13) bahwa etika dapat dibagi menjadi etika deskriptif dan etika normatif. Etika deskriptif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat dan etika normatif memberikan penilaian yang baik dan buruk, yang harus dikerjakan dan yang tidak. Teori Estetika Murgianto Penilaian artistik dipengaruhi oleh adanya prinsip-prinsip bentuk seni seperti kesatuan yang utuh (unity), keragaman (variasi), pengulangan (repetisi), kontras, transisi, urutan (sequence), klimaks, keseimbangan (balance), dan harmoni.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama dua bulan, yaitu di mulai bulan Desember sampai Januari. Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Seilimbat Kabupatan Langkat. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat melayu dan seniman-seniman yang mengetahui tentang tari Gambus Delapan, dan Sample nya adalah penari dari tari Gambus Delapan. Analisis penelitian data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan data yang dikumpul, dapat diketahui bahwa tari Gambus Delapan merupakan tari hiburan bagi masyarakat melayu langkat yang dipertunjukan pada upacara pernikahan yang ditarikan oleh delapan orang penari laki-laki yang pada bagian isi tari membuat pola angka delapan yang memiliki nilai etika dan estetika. Nilai etika terdapat pada gerakan penghormatan, pola lantai angka delapan, syair, dan busana. Nilai estetika dapat dilihat dari bentuk seni seperti kesatuan terdapat pada gerak 1.penghormatan 2.melenggang 3.melenggang berjalan membentuk pola angka delapan 4.penghormatan penutup.