Sundari, Fitri GERAKAN PEREMPUAN BAHA’I DALAM MENYETARAKAN HAK MELALUI PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA MEDAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3153122010 COVER.pdf
Download (216kB)
2. NIM. 3153122010 APPROVAL SHEET.pdf
Download (421kB)
3. NIM. 3153122010 ABSTRACT.pdf
Download (280kB)
4. NIM. 3153122010 PREFACE.pdf
Download (209kB)
5. NIM. 3153122010 TABLE OF CONTENT.pdf
Download (238kB)
6. NIM. 3153122010 CHAPTER I.pdf
Download (359kB)
7. NIM. 3153122010 CHAPTER II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (632kB)
8. NIM. 3153122010 CHAPTER III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (621kB)
9. NIM. 3153122010 CHAPTER IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
10. NIM. 3153122010 CHAPTER V.pdf
Download (237kB)
11. NIM. 3153122010 BIBLIOGRAPHY.pdf
Download (402kB)
12. NIM. 3153122010 ENCLOSURE.pdf
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini berfokus kepada gerakan yang dilakukan oleh perempuan Baha’i dalam menyetarakan hak melalui pendidikan non formal yang diadakan. Tujuan penelitian ini melihat upaya umat Baha’i dalam menjalankan dan mengaplikasikan ajaran yang disampaikan oleh Baha’u’llah yang menghimbau umatnya untuk menyetarakan hak antara laki-laki dan perempuan, serta mendeskripsikan kedudukan perempuan dalam agama Baha’i ditengah-tengah budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian etnografi menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan membuat catatan lapangan. Penelitian menghasilkan temuan mengenai kedudukan perempuan dalam agama Baha’i bahwa kedudukan perempuan dalam ajaran agama Baha’i adalah setara. Hanya saja dalam mengimplementasikan ajaran tersebut umat Baha’i harus melakukan upaya yang lebih salah satunya dengan menanamkan konsep musyawarah dalam kehidupan yang memiliki dampak positif dalam upaya penyetaraan hak. Selanjutnya perempuan Baha’i juga berupaya menyetarakan hak dengan cara membuat program melalui pembentukkan kelas/kelompok diskusi yang terdiri dari tiga bagian berdasarkan usia. Kelas/kelompok diskusi ini diantaranya, kelas belajar anak-anak (5-10 tahun); kelompok diskusi remaja (11-15 tahun); kelompok diskusi dewasa (<16 tahun). Ketiga kelas/kelompok diskusi ini pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk karakter seseorang berdasarkan cerminan sifat-sifat Tuhan. Sifat-sifat Tuhan ini mampu membentuk karakter wanita dan lebih menonjolkan sifat feminin yang dianggap mampu dijadikan fondasi dalam perkembangan negara dengan menanamkan konsep kerjasama antara laki-laki dan perempuan. Sehingga dengan adanya konsep kerjasama
kedudukan perempuan lebih diperhitungkan dan kesetaraan akan terwujud.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | Baha’i, Perempuan, Ajaran Baha’u’llah, Kesetaraan |
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
| Depositing User: | Mr Setiady Setiady |
| Date Deposited: | 05 Nov 2025 03:37 |
| Last Modified: | 05 Nov 2025 03:37 |
| URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/65488 |
