Landek Mbaba Kampil Dalam upacara adat Nganting Manukpada masyarakat Karo di desa Namo Mbelin kecamatan Namo Rambe

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upacara adat nganting manuk pada masyarakat Karo serta menyajikan bentuk penyajian landek mbaba kampil pada suku karo di daerah Namo Mbelin, kecamatan Namo rambe. Teori yang di gunakan merupakan teori upacara adat, dan teori bentuk penyajian. Teori upacara adat oleh (Benediktus, 2016) dan, teori bentuk penyajian oleh (Hermin, 1990). Metode yang di gunakan ialah kualitatif deskriptif. Populasi di dalam penelitian ini ialah upacara adat pernikahan diadakan di desa Namo Mbelin, Kecamatan Namo Rambe yang termasuk di dalamnya Tarian Mbaba kampil dalam rangkaian upacara Nganting manuk, dan sampelnya merupakan tokoh adat dan seniman Karo yang paham tentang upacara adat nganting manuk dan landek mababa kampil. Teknik pengumpulan data berupa hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Sebelum memulai penelitian penulis mengobservasi tempat yang akan di teliti, kegiatan observasi dalam penelitiam ini dimulai dari melihat atau mengamati desa Namo Mbelin, kecamatan Namo Rambe yang masih melkasanakan kegiatan upacara adat Nganting Manuk yang di dalamnya terdapat landek mbaba kampil, selanjutnya peneliti mulai mengumpulkan berbagai data berupa wawancara terhadap narasumber dengan menyiapkan beberapa pertanyaan berupa daftar yang telah disiapkan secara tersusun dan pertanyaanya terkait dengan topik penelitian, kemudian dokumentasi berupa foto.