Analisa Pengaruh Variasi Periode Waktu Dalam Proses Pemanasan Pada Perbaikan Retakan Lapisan Aspal Terhadap Kuat Lentur Three-Point Bending Strength Dengan Menggunakan Alat Pemanas Gelombang Microwave

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi periode waktu dalam proses pemanasan pada perbaikan retakan lapisan aspal terhadap kuat lentur three-point bending strength dengan menggunakan alat pemanas gelombang microwave. Benda uji aspal yang digunakan adalah 0% dan 4% campuran serat wool baja, variasi waktu yang diterapkan pada saat pemanasan menggunakan microwave yaitu 40 detik, 100 detik dan 160. Kadar aspal yang dipakai pada penelitian ini sebesar 6,3%. Selanjutnya benda uji aspal dibelah menjadi dua bagian, kemudian benda uji diberi nocth (takik) dengan kedalaman 25 mm dan lebar 2 mm. Selanjutnya diuji menggunakan three-point bending, setelah retak benda uji diperbaiki (disatukan) menggunakan metode pemanasan menggunakan alat microwave dengan durasi pemanasan 40 detik, 100 detik, 160 detik. Setelah benda uji mencapai suhu ruangan (250C) Benda uji dilakukan pengujian three-point bending, untuk mengetahui rasio perbaikan retak pada aspal menggunakan rumus Sh= F0/Fa x100. Hasil pengujian menunjukkan bahwa durasi pemanasan paling optimal dalam perbaikan retakan aspal menggunakan microwave adalah 100 detik, terutama pada campuran aspal dengan 4% serat wool baja, yang menghasilkan rasio perbaikan tertinggi sebesar 93,66%. Pada campuran tanpa serat, nilai kuat lentur berturut-turut untuk durasi 40, 100, dan 160 detik adalah 37,15 MPa, 36,29 MPa, dan 36,57 MPa. Sedangkan pada campuran dengan 4% serat wool baja, nilai kuat lentur masing-masing adalah 50,78 MPa, 47,5 MPa, dan 46,72 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan serat wool baja meningkatkan kekuatan lentur dan efektivitas perbaikan, dengan peningkatan rasio perbaikan sebesar 7,17% dibanding campuran tanpa serat wool baja pada durasi pemanasan optimal 100 detik.