Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 2 Medan

Penelitian ini mengembangkan instrument tes berbasis HOTS pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik semester ganjil untuk kelas X jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik hal ini di dasari oleh keadaan lapangan yang mana guru masih belum menggunakan instrumen tes HOTS. Ketersediaan soal-soal yang masih terbatas menyadi salah satu faktor penyebab guru belum menggunakan instrument tes HOTS. Tujuan pengembangan produk Instrumen tes HOTS adalah untuk menyusun instrumen tes berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan mengetahui tingkat kelayakan tes berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Adapun tahapan penelitian dan pengembangan pada model tersebut yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluations. Subjek uji coba pada penelitian ini yaitu siswa kelas X jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan. Uji kelas kecil menggunakan 10 orang siswa dan uji kelas besar menggunakan 36 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah intrumen tes HOTS yang berjumlah 40 butir soal pilihan ganda dengan lima opsi jawaban dan lembar validasi ahli yang berisi dua aspek penilaian yaitu materi dan bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan instrumen tes HOTS bahwa diperoleh hasil dari penyajian segi validasi, realibilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Validitas butir tes pada kelas kecil diperoleh hasil yaitu 22 butir soal dinyatakan valid. Pada kelas besar, 34 butir soal dinyatakan valid. Reliabilitas instrumen tes HOTS yang berjumlah 34 butir pada taraf signifikansi sebesar 0,827 berada pada kategori reliabilitas tinggi. Hasil uji daya beda instrumen tes pada ketegori baik 9 butir soal, kategori cukup berjumlah 25 butir soal, dan kategori jelek berjumlah 6 butir soal. Hasil uji tingkat kesukaran butir tes pada kategori sukar sebanyak 1 butir soal, kategori sedang sebanyak 35 butir soal dan kategori mudah sebanyak 4 butir soal. Hasil uji efektivitas pengecoh diperoleh 31 butir soal masuk kategori sangat baik, dan 8 butir soal pada kategori baik dan 1 butir soal masuk kategori cukup. Soal yang memiliki kualitas sangat baik berjumlah 26 butir soal, kualitas baik berjumlah 9 butir soal, kualitas sedang berjumlah 4 butir soal, kualitas tidak baik berjumlah 1 butir soal.