Pengembangan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Cognitive Distance untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) Peserta Didik pada Sekolah Dasar di Lubuk Pakam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kelayakan model Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan High Order Thinking Skill (HOTS). (2) kepraktisan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan High Order Thinking Skill (HOTS) , dan (3) efektifitas model Contextual Teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan Borg dan Gall. Tahapan rancangan penelitian terdiri dari potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validitas, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui observasi pada lokasi penelitian, wawancara dengan guru kelas, angket untuk uji kelayakan materi dan kelayakan desain, angket respon guru, angket untuk siswa yang digunakan pada saat melakukan uji produk pada kelompok kecil serta tes untuk menilai efektifitas penggunaan model contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatan higher order thinking skill (HOTS). Model pembelajaran ini dikembangkan lalu diuji kelayakan oleh ahli materi dan ahli desain. Pengembangan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan HOTS pada materi ajar keanekaragaman budaya bangsaku telah memenuhi kriteria „sangat layak‟ dengan menggunakan penilaian validasi ahli materi diperoleh persentase sebesar 93% dan validasi ahli desain memperoleh persentase sebesar 91% dengan kategori „Sangat Layak‟. Model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan HOTS pada materi ajar keanekaragaman budaya bangsaku yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis untuk digunakan. Respon guru menunjukkan perolehan persentase 94,87% dengan kategori „Sangat Praktis‟ dan perolehan persentase respon siswa mencapai 88,57% dengan kategori “sangat praktis”. Model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance untuk meningkatkan HOTS materi ajar keanekaragaman budaya bangsaku yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif. Meningkatnya HOTS siswa dilihat dari peningkatan hasil pretest dan post-test dan ketuntasan belajar dengan nilai persentase untuk pre test 81,0% dan post test dengan persentase 88,8%. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance, dan model contextual teaching and learning (CTL) berbasis cognitive distance efektif untuk digunakan di sekolah.