Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan Asupan Vitamin A dengan Kejadian Wasting Pada Balita Di Posyandu Bangun Sari Indah 6 Kec. Tanjung Morawa

Salah satu bentuk malnutrisi yang terjadi pada balita, yaitu wasting. Wasting merupakan istilah gabungan untuk menggambarkan status gizi kurang (wasted) dan gizi buruk (severely wasted) berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Faktor resiko wasting diantaranya, yaitu riwayat pemberian ASI eksklusif dan asupan vitamin A. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dan vitamin A dengan kejadian wasting pada balita di Posyandu Bangun Sari Indah 6, Kec. Tanjung Morawa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – September 2024 di Posyandu Bangun Sari Indah 6, Kec. Tanjung Morawa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh balita berusia >6-59 bulan yang terdaftar di Posyandu Bangun Sari Indah 6 dengan jumlah balita
135 balita. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total sampel 48 balita. Teknik pengumpulan data riwayat pemberian ASI menggunakan kuesioner, asupan vitamin A menggunakan SQ-FFQ
dan data wasting menggunakan data antropometri meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan. Teknik analisis data menggunakan deskripsi data, uji chi-square dengan pembacaan fisher’s exact, dan uji regresi logistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian wasting diperoleh nilai Sig. (P-value) = 0,140. Sedangkan, variabel asupan vitamin A berhubungan secara signifikan dengan kejadian wasting diperoleh nilai Sig. (P-value) = 0,016. Hasil uji regresi logistik menunjukkan riwayat pemberian ASI eksklusif (P-value = 0,036) dan asupan vitamin A (P-value = 0,005) berhubungan secara signifikan dengan kejadian wasting. Riwayat pemberian ASI eksklusif dan asupan vitamin A mempengaruhi kejadian wasting secara bersama-sama (simultan) sebesar 36,5%
sedangkan 63,5% lainnya dijelaskan dalam faktor lain dalam penelitian ini.