Hubungan Asupan Asam Folat dan Kalium dengan Hipertensi pada Pra Lansia di Puskesmas Duri Kota

Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Karakteristik responden (45-59 tahun) yaitu jenis kelamin, pendidikan terakhir responden, status pernikahan, pekerjaan suami/ istri, pendapatan responden dan besaran keluarga; (2) Asupan asam folat responden; (3) Asupan kalium responden; (4) Hipertensi pada usia pra lansia; (5) Hubungan asupan asam folat dengan
hipertensi pada usia pra lansia; (6) Hubungan asupan kalium dengan hipertensi pada usia pra lansia; (7) Hubungan asupan asam folat dan kalium dengan hipertensi pada usia pra lansia. Tempat penelitian ini di Puskesmas Duri Kota. Waktu
penelitian ini dimulai pada bulan Agustus-Oktober 2024. Populasi penelitian ini adalah seluruh pra lansia hipertensi di Puskesmas Duri Kota sebanyak 85 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan
data asupan asam folat dan kalium menggunakan kuisioner Semi Quntitative Food Frequency Quistionnaire (SQ-FFQ) dan pengukuran tekanan darah menggunakan alat spghymomanometer. Teknik analisis data menggunakan deskriptif data uji rank
spearman dan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis uji Rank Spearman, terdapat hubungan negatif dan signifikan antara asupan asam folat dengan hipertensi dengan koefisien korelasi sebesar 0.572 dan p-value sebesar 0.000 pada taraf signifikan 0.05 artinya semakin baik asupan asam folat maka resiko mengalami hipertensi semakin rendah. Hasil analisis uji Rank Spearman, terdapat hubungan negatif dan signifikan antara asupan kalium dengan hipertensi dengan koefisien korelasi sebesar -0.499 dan p-value sebesar 0.000 pada taraf signifikan 0.05 artinya semakin baik asupan kalium maka resiko mengalami hipertensi semakin rendah. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan asam folat dan
kalium dengan hipertensi. Persamaan yang diperoleh Y = 167.160 + (-0.9970) X1 + (1.129) X2. Nilai Koefisien regresi variabel asupan asam folat (X1) yaitu sebesar 0.997 artinya asupan asam folat memiliki hubungan negatif dengan hipertensi. Nilai Koefisien regresi variabel asupan kalium (X2) yaitu sebesar 1.129 artinya asupan kalium memiliki hubungan positif dengan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan asam folat dan kalium berhubungan dengan hipertensi. Asupan kalium merupakan variabel yang paling dominan hubungannya dengan hipertensi karena nilai koefisien regresinya 1.129 lebih besar dari pada asupan asam folat dengan nilai koefisien regresi -0.997. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0.438 yang setelah dikalikan 100 persen menjadi 43.8 persen. Hal ini menunjukkan variabel asam folat dan kalium mampu menjelaskan 43.8 persen variabel hipertensi, sedangkan 56.2 persen sisanya dijelaskan faktor lain.