Gondang : Akulturasi Antar Etnik Dairi Dan Toba Pada Acara Pernikahan Di Desa Mungkur Dusun Rambung Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Proses acara pernikahan di desa
Mungkur yang mengalami akulturasi antar etnik Dairi dan Toba, 2) Eksistensi
Gondang etnik Dairi dan Toba pada acara pernikahan di desa Mungkur, 3) Dampak
akulturasi pada acara pernikahan antar etnik Dairi dan Toba di desa Mungkur dusun
Rambung. Landasan teoritis adalah teori akulturasi, etnik, adat pernikahan batak,
proses acara pernikahan, gondang batak, eksistensi, dan dampak akulturasi etnik pada
pernikahan. Penelitian ini dilakukan di desa Mungkur Juni 2024 - Agustus 2024.
Metode yang digunakan deskriptif kualitatif yang dimana sampel pada penelitian ini 1
orang raja parhata, 1 orang tua pengantin, 2 orang hula-hula, dan 1 orang pargonsi
atau pemain musik dalam acara pernikahan di desa Mungkur. Teknik pengumpulan
data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan: 1) Proses
acara pernikahan di Desa Mungkur yang mengalami akulturasi antar etnik Dairi dan
Toba diawali dengan marhori-hori dinding (marhusip), martuppol, martonggo raja,
papungu tuppak, tortor suhut, acara naposo, pemberkatan pernikahan lalu pesta adat.
2) Eksistensi Gondang pada acara pernikahan di Desa Mungkur, yaitu pertama
keterbatasan alat musik tradisional seperti Gondang, kedua kurangnya pengetahuan
masyarakat sekitar tentang pemakaian alat musik tradisional sehingga kesulitan
mencari pemain musik tersebut, ketiga letak lokasi Desa Mungkur yang sulit
dijangkau dan termasuk desa pedalaman, keempat adanya perubahan budaya yang
menyebabkan alat musik tradisional sering tergantikan dengan alat musik modern. 3)
Dampak dari akulturasi antar etnik Dairi dan Toba pada acara pernikahan di Desa
Mungkur, a) Dampak positif : Integrasi Elemen Budaya (Menambah kekayaan
budaya, saling menghargai dan memaham, menciptakan ruang bagi dialog terbuka),
Integrasi sosial (mencegah konflik dan menjadikan proses akulturasi lebih harmonis
dan berkelanjutan), b) Dampak negatif : Dapat menyebabkan kebingungan atau
ketidakpuasan diantara kedua anggota keluarga, Dampak kultural (terjadinya
perubahan ritual dan upacara adat, meskipun etnik Dairi yang mendominasi desa
Mungkur tetapi dalam acara pernikahan menggunakan Gondang Toba dan ini
membuat tradisi dari etnik Dairi tidak lagi murni.