Analisis Kesulitan Guru Program Keahlian Teknik Pemesinan Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Percut Sei Tuan

Kurikulum Merdeka Belajar adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang diperkenalkan pada tahun 2020 untuk mendorong siswa agar lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam pembelajaran. Kurikulum ini menggeser fokus dari
pembelajaran yang terpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa, memberikan fleksibilitas dalam memilih materi, metode, dan gaya belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: (1) Untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan guru dalam aspek perencanaan dan aspek pelaksanaan pembelajaran Program Keahlian Teknik Pemesinan berdasarkan Kurikulum Merdeka SMK Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. (2) Untuk mengetahui faktor apa yang
menyulitkan guru Program Keahlian Teknik Pemesinan berdasarkan Kurikulum Merdeka SMK Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan analisis tingkat kesulitan pada aspek perencanaan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menghadapi tingkat kesulitan yang signifikan. Dari data yang disajikan, sebagian besar responden (50%) memberikan penilaian
"Sulit" dengan skor rentang 2,01 hingga 3,00. Berdasarkan analisis temuan ini, aspek pelaksanaan pembelajaran dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka menunjukkan tingkat kesulitan yang signifikan. Dari data yang disajikan,
mayoritas guru menilai pelaksanaan pembelajaran sebagai “Sulit” dengan frekuensi sebanyak 10 kasus atau sekitar 34%. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang menyulitkan guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka di
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, khususnya dari aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempersulit yaitu pada indikator perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan implementasi projek
penguatan profil pelajar Pancasila.