Br Sembiring, Chally Chaiya (2025) Tradisi Mbesur-Mbesuri Pada Ibu Hamil Di Desa Kinangkong Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo. Undergraduate thesis, UNIMED.
3203322002_Cover.pdf
Download (375kB)
3203322002_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (2MB)
3203322002_Abstrak.pdf
Download (61kB)
3203322002_Kata_Pengantar.pdf
Download (1MB)
3203322002_Daftar_Isi.pdf
Download (162kB)
3203322002_Daftar_Gambar.pdf
Download (58kB)
3203322002_Daftar_Tabel.pdf
Download (88kB)
3203322002_Daftar_Lampiran.pdf
Download (86kB)
3203322002_BAB_I.pdf
Download (803kB)
3203322002_BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
3203322002_BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
3203322002_BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
3203322002_BAB_V.pdf
Download (297kB)
3203322002_Daftar_Pustaka.pdf
Download (200kB)
3203322002_Lampiran.pdf
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap simbol dan makna dalam proses pelaksanaan tradisi mbesur-mbesuri di Desa Kinangkong Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilakukan di Desa Kinangkong Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi mbesur-mbesuri merupakan ritual yang dilakukan oleh etnis Karo pada usia kehamilan tujuh bulan, dengan tujuan mendoakan kesehatan ibu dan keselamatan bayi yang dikandung. Tradisi ini juga berupaya untuk memberi kesiapan pada ibu hamil saat melahirkan dan suami siap menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga. Proses acara ini melibatkan perlengkapan, makanan, serta kehadiran keluarga dari ibu dan ayah. Salah
satu makanan utama dalam tradisi ini adalah Manuk Sangkepi, berupa ayam yang dimasak bersama berbagai makanan pelengkap seperti nasi kuning, bunga kelapa, nangka muda,
daun ubi rebus, serta buah- buahan yang lainnya. Tradisi ini mengandung simbolisme yang mendalam, seperti Manuk Sangkepi yang melambangkan kelimpahan, kesuburan, dan berkah untuk ibu dan bayi. Pasangan suami istri yang mengikuti tradisi ini duduk di atas tikar putih, mengenakan pakaian tradisional, yaitu beka buluh untuk laki-laki dan uis nipes
untuk perempuan, yang memiliki simbol keberanian, kekuatan, dan semangat hidup melalui warna merah pada pakaian tersebut. Selain sebagai doa untuk keselamatan, tradisi
ini juga menandakan kebersamaan keluarga dalam menyambut kelahiran bayi.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | Mbesur-mbesuri, Simbol, Makna, Manuk Sangkepi |
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahai Faith. Theosophy, etc. > BP1 Islam > BP100 Sacred books > BP135 Hadith literature. Traditions. Sunna |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
| Depositing User: | Siti Nur Fatimah |
| Date Deposited: | 13 Jun 2025 07:22 |
| Last Modified: | 13 Jun 2025 07:22 |
| URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/62247 |
