PANTANGAN MEMAKAN DAGING ANJING BERBULU BELANG PADA MARGA PARDOSI DI DESA UNTEMUNGKUR III KECAMATAN KOLANG KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui yang menyebabkan bertahannya hingga saat ini pantangan memakan daging anjing bulu belang pada Marga Pardosi di Desa Untemungkur III (2) untuk mengkaji dampak jika Marga Pardosi memakan daging anjing berbulu belang di Desa Untemungkur III. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Oberservasi dilakukan dimana penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan mengenai pantangan memakan daging anjing berbulu belang pada Marga Pardosi di Desa Untemungkur III. Untuk memperdalam data yang diperoleh maka dalam penelitian ini juga dilakukan wawancara kepada beberapa informan yang dianggap dapat memberikan keterangan yang lebih akurat dengan cara mempertanyakan secara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat. Dalam pantangan memakan daging anjing berbulu belang pada Marga Pardosi. Dokumentasi dilakukan untuk menguatkan data yang diperoleh sebelumnya . Dalam hal ini penulis mengumpulkan data masyarakat etnis Batak Toba yang masih meyakini dan yang melanggar adanya pantangan memakan daging anjing bulu belang pada Marga Pardosi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pantangan memakan daging anjing bulu belang ini juga merupakan dari kepercayaan dan praktik budaya. Marga Pardosi menganggap anjing bulu belang sebagai penolong. Dalam pandangan mereka anjing berbulu belang bukan hanya sebagai hewan peliharaan biasa, tetapi dibalik itu ada sejarahnya dan ada sumpah dari leluhur nenek moyang yang diwariskan kepada generasi turun menurun. Oleh karena itu , memakan daging anjing berbulu belang dinggap sebagai pantangan yag sudah ada sejak dahulu. Dan jika melanggar pantangan memakan daging anjing berbulu belang akan terkena penyakit.Marga Pardosi mempercayai karena terjadi sejak zaman nenek moyang hingga turun temurun