PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA FMIS DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian bertujuan menguji pengaruh kualitas sistem informasi akuntansi
dan kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna FMIS dengan
perceived usefulness sebagai variabel pemoderasi pada Badan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Deli Serdang (BKAD Deli Serdang). Populasi penelitian
pegawai yang bekerja pada BKAD Deli Serdang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan convenience sampling, dimana sampel yang diambil 3 bidang yaitu
perbendaharaan, anggaran dan akuntansi, sebanyak 38 sampel. Data dianalisis
menggunakan analisis PLS (Partial Least Square) melalui software SmartPLS 4.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan PLS Algoritma dan PLS Bootstrapping digunakan untuk pengujian
hipotesis dan moderasi.
Hasil penelitian menemukan Kualitas Sistem Informasi dan kualitas
informasi akuntansi berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna dengan p-value
0.032 dan 0.049. Sedangkan Perceived Usefulness tidak mampu memoderasi
pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kepuasan Pengguna dan
Perceived Usefulness tidak mampu memoderasi pengaruh Kualitas Informasi
Akuntansi terhadap Kepuasan Pengguna dengan p-value 0.799 dan 0.687. yang
dimaknakan bahwa: Pertama KSIA dan KIA yang dihasilkan FMIS dapat
memuaskan kebutuhan pengguna. Kedua, Perceived Usefulness memperlemah
hubungan antara KSIA dan KIA terhadap kepuasan pengguna FMIS yang artinya
pengguna belum optimal dalam menggunakan sistem yang ada sehingga tidak
mampu merasakan kegunaan sistem tersebut. Kesimpulan penelitian Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi berpengaruh
terhadap Kepuasan Pengguna. Dalam teori kesuksesan sistem menurut Delone dan
McLean untuk meningkatkan kepuasan pengguna perlu adanya peningkatan
kualitas sistem informasi akuntansi dan kualitas informasi akuntansi, sementara
berdasarkan hasil temuan, peran perceived usefulness sebagai variabel moderasi
dianggap memperlemah hubungan antar pengaruh variabel x dan y