Upaya Pengurus Istana Parmalim Dalam Mencapai Keselarasan Dengan Umat Beragama Lain Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai

Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengungkapkan Upaya Yang Dilakukan Oleh Pengurus Istana Parmalim Dalam Mencapai Keselarasan Dengan Umat Beragama Lain. Penelitian Ini Menggunakan Teori Komunikasi Antar Budaya Oleh Gudykunst Dan Kim Yang Menyatakan Komunikasi Antarbudaya, Yakni Komunikasi Antara Orangorang Yang Berasal Dari Budaya Yang Berlainan, Atau Komunikasi Dengan Orang Orang Asing Atau Stranger. Penelitian Ini Menggunakan Pendekatan Kualitatif Dengan Teknik Pengumpulan Data Yaitu Observasi, Wawancara Dan Dokumentasi, Dengan Informan Pengurus Istana Parmalim Dan 4 Informan Mewakili Masyarakat Kelurahan Binjai. Berdasarkan Hasil Penelitian Ditemukan Bahwa Upaya Pengurus Istana Parmalim Dalam Mencapai Keselarasan Yaitu Adanya Ajaran Bahwa Ada Agama Lain Selain Parmalim, Adanya Kegiatan Donasi Serta Parmalim Ikut Berpartisipasi Dalam Kegiatan Dilingkungannya. Selain Itu Juga Dengan Cara Menjalin Komunikasi Dengan Masyarakat Khusunya Umat Lain, Seperti Menyapa, Mengundang Masyarakat Untuk Hadir Dalam Acara Pesta Umat Malim, Tolong Menolong, Gotong Royong Atau Kerja Sama Dan Memiliki Sikap Saling Menghargai. Umat Malim Juga Tidak Memilihmilih Dalam Berkomunikasi, Dan Umat Malim Memiliki Sikap Terbuka Yang Terlihat Ketika Masyarakat Bertanya Pada Umat Malim Terkait Dengan Kepercayaan Mereka. Hal Tersebut Merupakan Upaya Yang Dilakukan Untuk Menjalin Komunikasi Dan Mencapai Keselarasan Dengan Masyarakat. Namun Dalam Hal Komunikasi Yang Dilakukan Masih Sangat Terbatas, Beberapa Masyarakat Mengaku Belum Pernah Berinteraksi Dengan Parmalim, Dan Sebagian Masyarakat Mengaku Sebaliknya, Sehingga Dapat Dikatakan Bahwa Parmalim Belum Secara Menyeluruh Menjalin Komunikasi Dengan Masyarakat