PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran, motivasi belajar serta interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan sebanyak 10 kelas. Sampel diambil dua tahap yaitu: pertama-tama sampel kelas diambil sebanyak 2 kelas secara random. Tahap kedua, setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi terdiri dari 10 orang dan kelompok motivasi belajar rendah juga 10 orang sehingga total sampel siswa yang digunakan sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial acak lengkap 2 x 2. Ada dua faktor yang dicobakan yaitu faktor A : Model Pembelajaran yang terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = Problem Based Learning dan A2 = Learning Cycle 5E , faktor B : Motivasi Belajar siswa yang terdiri dari 2 taraf yaitu B1= Motivasi Belajar tinggi dan B2 = Motivasi Belajar rendah. Kombinasi perlakuan di setiap kelas diberikan selama waktu tertentu sesuai dengan ATP dan modul ajar yang digunakan. Pada akhir proses pembelajaran dilakukan post-test untuk mengukur capaian hasil belajar siswa disetiap kombinasi perlakuan.
Dari hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh Fhit (A)= 21,37 dan Fhit (B)= 9,89 sedang Ftabel = 4,11 . Dengan demikian Fhit (A) > Ftabel yang berarti ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Demikian juga Fhit (B) > Ftabel artinya ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya telah diperoleh Fhit (AB) > Ftabel atau 30,81 > 4,11, artinya ada interaksi antara model pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesetimbangan kimia. Dari uji hipotesis diperoleh bahwa siswa dengan motivasi belajar yang tinggi dan dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning memberikan rataan hasil belajar sebesar (85,5 ± 3,68 ) yang secara nyata lebih tinggi dari kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E (81,5 ± 2,41). Selanjutnya, siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dan dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E memberikan rataan hasil belajar sebesar ( 70,5 ± 4,37 ) yang secara nyata lebih tinggi dari kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (66,0 ± 5,16 ). Pada uji pengaruh sederhana siswa yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi sebaiknya dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sedangkan siswa yang mempunyai Motivasi Belajar rendah sebaiknya dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5