PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK REGULASI DIRI TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN AJARAN 2023/2024

Perilaku membolos siswa di SMP Negeri 35 Medan kelas VIII-3 terus meningkat,
dengan persentase siswa yang membolos mencapai 9% setiap hari dan meningkat
menjadi 35% setiap tahun. Perilaku ini berdampak negatif terhadap prestasi
akademik siswa. Meskipun berbagai faktor penyebab telah diidentifikasi, upaya
yang sistematis dan efektif untuk mengurangi perilaku membolos, khususnya
melalui layanan konseling kelompok dengan teknik regulasi diri, belum dilakukan
secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh layanan
konseling kelompok dengan teknik regulasi diri dalam mengurangi perilaku
membolos siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 35 Medan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu.
Eksperimen semu digunakan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh
antar variabel yang diukur. Rencana penelitian ini menggunakan desain one-group
pretest-posttest. Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
pengambilan sampelnya yang berjumlah 8 siswa yang diberikan kuesioner tentang
perilaku membolos. Strategi pengumpulan informasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survei. Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa hipotesis
penenlitian diterima, artinya terdapat pengaruh dari pemberian layanan konseling
kelompok dengan teknik regulasi diri terhadap perilaku membolos pada siswa
kelas VIII-3 SMP Negeri 35 Medan Tahun Ajaran 2023/2024. Hal ini telah
ditunjukkan dari hasil perhitungan uji wilcoxon yaitu pada probabilitas p yaitu
0,012 < 0,05 dan nilai Z hitung yaitu -2,521. Berdasarkan analisis secara
keseluruhan pada 8 orang responden terjadi penurunan perilaku membolos, dari
hasil tersebut dapat dilihat pada tes awal (pre-test) diperoleh skor rata-rata
perilaku membolos pada siswa sebesar 112,63 dan setelah pemberian layanan
konseling kelompok dengan teknik regulasi diri (post-test) diperoleh rata-rata
sebesar 66,25 maka selisih skor rata-rata 46,38 dengan persentase 41,18% artinya
rata-rata skor perilaku membolos siswa lebih tinggi sebelum mendapatkan
layanan konseling kelompok dengan teknik regulasi diri, dan setelah diberikan
layanan konseling kelompok dengan teknik regulasi diri maka perilaku membolos
pada siswa menjadi menurun (rendah).