REPRESENTASI PENYATUAN KELUARGA PADA TRADISI PERKAWINAN NGULIHI TUDUNG SUKU KARO KAJIAN: SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan denotasi dalam tradisi Ngulihi
Tudung suku Karo, (2) mendeskripsikan konotasi dalam tradisi Ngulihi Tudung
suku Karo, (3) mendeskripsikan mitos dalam tradisi Ngulihi Tudung suku Karo.
Data dalam penelitian ini adalah tanda atau kalimat dan simbol dalam tradisi
Ngulihi Tudung pada suku Karo. Instrumen dalam penelitian ini adalah human
instrument, yakni peneliti yang berperan penting dalam penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data
dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Hal-hal yang telah dijelaskan dalam
analisis tersebut memperkuat latar sosial budaya dalam tradisi Ngulihi Tudung
pada suku Karo tersebut dan memperjelas makna denotasi Ngulihi Tudung dalam
menyampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi tradisi perkawinan Ngulihi
Tudung diabaikan. Serta pandangan masyarakat terhadap tradisi pernikahan yang
memberikan makna konotasi sehingga masyarakat mengadopsi budaya pernikahan
yang sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, penelitian Tradisi Ngulihi Tudung
ingin mencapai mitos sebagai ideologi yang tidak ingin disembunyikan dan
akhirnya menjadi kepercayaan masyarakat suku Karo dengan membongkar
pandangan masyarakat yang mengaburkan pandangannya terhadap norma sosial
serta ideologi tradisi perkawinan dalam masyarakat suku Karo. Berdasarkan
capaian mitos yang ingin ditemukan pada penelitian ini, memberikan kesadaran
bahwa nilai-nilai dan norma sosial yang ada pada tradisi perkawinan Ngulihi
Tudung harus terus dilestarikan dan menjadi salah satu catatan sejarah budaya di
Indonesia. Mitos dalam tradisi ini melibatkan tanda-tanda, konotasi, dan konteks
budaya untuk mengungkap makna tersembunyi. Mitos dalam tradisi Ngulihi
Tudung berperan sebagai bentuk untuk mendukung dan mempertahankan
pandangan dan nilai tertentu pada Masyarakat. Sehingga kepercayaan tersebut
dianggap natural atau alami.