PENERAPAN ORNAMEN ETNIS BATAK TOBA PADA MEDIA TANDOK BAYON (DAUN PANDAN) SEBAGAI SOUVENIR WISATA DI PULAU SAMOSIR

Ornamen atau Gorga merupakan warisan asli nenek moyang suku Batak Toba yang
banyak terdapat pada rumah-rumah adat (jabu bolon) dengan media penerapan tandok
bayon (daun pandan) yang merupakan tempat penyimpanan beras atau eme (padi) pada
sebuah upacara adat Batak Toba. Karya Penciptaan penerapan ornamen ini bertujuan
untuk mempertahankan, menjaga dan memperkenalkan kembali kepada khalayak
umum mengenai kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Batak Toba dalam bentuk
souvenir yang menyeimbangkan budaya dan selera wisata. Penciptaan karya seni ini
menggunakan metode yang dijelaskan oleh Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan
perwujudan. Adapun proses dalam perwujudan penerapan yaitu memiliki acuan dari
tradisi adat Batak Toba, membuat sketsa, dan proses menyulam dimana dilakukan
proses pembuatan sketsa pada tandok bayon dan yang terakhir yaitu tahap finishing
karya. Hasil karya yang dibuat berjumlah 12 karya souvenir tandok berupa ornamen
Batak Toba, yaitu karya (1) Purba Ni Jolma, (2) Parningotan,(3) Parsaulian, (4) Upa
Ni Manangi, (5) Hagogoon Ni Jolma, (6) Panurusan, (7) Parsonduk Bolon, (8) Inang
Pasonduk Bolon, (9) Hula-Hula, (10) Rap Manuhuk, (11) Ari Na Denggan, (12)Uhum
Ni Paradaton.