Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Ditinjau Dari Tingkat Adversity Quotient (AQ) Di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, serta (2) melihat adanya interaksi antara model pembelajaran Problem Based Learning dan tingkat Adversity Quotient siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket Adversity Response Profile (ARP) dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 48,87 dan 43,87 naik menjadi 69,83 dan 54,67 serta nilai N-gain sebesar 0,50 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, (2) interaksi antara model pembelajaran Problem Based Learning dan tingkat AQ siswa dapat dilihat berdasarkan kategori AQ siswa pada kelas eksperimen yaitu 1 siswa pada tingkat quitters, 21 siswa pada tingkat campers, dan 9 siswa pada tingkatan climbers. Sedangkan kategori AQ siswa pada kelas kontrol yaitu 4 siswa pada tingkat quitters, 22 siswa pada tingkat campers, dan 5 siswa pada tingkat climbers. Semakin tinggi AQ siswa maka semakin lama dia akan bertahan dalam menghadapi masalah. Artinya bahwa siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran dan tingkat AQ.