ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SMA NEGERI 1 PARMAKSIAN YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA

Di era Society 5.0, literasi numerasi menjadi hal krusial dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan. Namun, faktanya, menurut hasil PISA 2018 dan penelitian terdahulu, kemampuan literasi numerasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Kurikulum Merdeka hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa. Namun, terdapat kesenjangan antara implementasi Kurikulum Merdeka dengan tingkat kemampuan literasi numerasi siswa seperti yang ditemukan peneliti pada observasi awal di SMA Negeri 1 Parmaksian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi siswa SMA Negeri 1 Parmaksian yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, mendeskripsikan kendala yang dihadapi dan solusi yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa lewat pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan desain paralel konvergen, mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara simultan. Data dianalisis secara terpisah dan dibandingkan untuk melihat apakah temuan saling mengkonfirmasi. Pendekatan yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Data dikumpulkan melalui tes tertulis yang mengukur kemampuan literasi numerasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan literasi numerasi siswa di SMA Negeri 1 Parmaksian yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka hanya mencapai 36,52%. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan keterampilan literasi numerasi siswa masih jauh dari harapan. Analisis mendalam mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi siswa meliputi interpretasi informasi, yaitu kesulitan memahami dan menganalisis informasi dalam berbagai bentuk; integrasi informasi, yaitu kesulitan menggabungkan informasi dari berbagai sumber; pemecahan masalah, yaitu tantangan dalam menggunakan strategi yang efektif untuk menyelesaikan masalah; dan penghubungan representasi matematis, yaitu kesulitan mengaitkan berbagai representasi matematis seperti grafik dan persamaan. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi lewat pengimplementasian kurikulum merdeka meliputi: (1) belum pulihnya learning loss sebagai dampak dari COVID-19, (2) ketidaksiapan guru dan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, (3) dampak kecenderungan penggunaan gadget yang mengganggu konsentrasi siswa, (4) kurangnya peran orang tua dalam mendukung proses belajar. Solusi yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi kendala dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi lewat pengimplementasian kurikulum merdeka meliputi: (1) Mengadakan les tambahan gratis, (2) Melaksanakan kegiatan rutin pagi "Rabu Literasi dan Numerasi", dan (3) Meningkatkan komunikasi antara guru dengan orang tua siswa lewat pameran karya.