Sejarah Dan Makna Ornamen Makam Tjong A Fie Di Kota Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah makam Tjong A Fie dan makna ornamen-ornamen yang terdapat pada makam Tjong A Fie. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika, yang mengkaji tentang tanda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, Tjong A Fie meninggal dunia pada usia 61 tahun, pada tanggal 4 Februari 1921, Tjong A Fie meninggal karena penyakit Apopleksia. Upacara pemakaman Tjong A Fie dipimpin oleh Pendeta Punchung dan dua belas rahib dari kelenteng Kek Lok Si di Ayer Itam Penang, Malaysia. Proses upacara pemakamannya berlangsung selama 49 hari. Arak-arakan sepanjang 1 KM dan peti matinya dipikul sejauh 7 KM dalam proses pengantaran jenazah menuju peristirahatannya di Pulo Brayan, Kota Medan. Makam Tjong A Fie memiliki beberapa bagian diantaranya Mu Qiu/Mu Gui, Mu An Qian Kao, Mu An Hou Kao/Mu Cheng, Bongpay/Mu Bei, Altar, Qu Shou/Mu Shou, Míngtáng, Kuplet, Hou Tu, Bànyuè chí dan Fénmù ménlóu. Tempat pemakaman Tjong A Fie dipilih dengan hati-hati oleh seorang Master Geomension (Sin She Hong Shui). Makam Tjong A Fie memiliki banyak ornamen khas Tionghoa. Pada bongpay makam tersebut, terukir nama sembilan anak laki-laki dan dua cucu laki-laki yang mendirikannya. Ornamen yang ada dapat dikategorigan menjadi beberapa jenis ornamen seperti flora, fauna, fenomena alam, legenda, geometri. Ornamen-ornamen yang ada memiliki makna-makna baik yang menggambarkan sosok Tjong A Fie semasa hidup, tidak hanya menggambarkan Tjong A Fie semasa hidup, ornamen-ornamen yang ada juga simbol dari pengharapan untuk anak-anak, cucu dan keturunannya yang masih hidup.