Sulito (2014) UPACARA TINGKAPAN DALAM TRADISI JAWA, TINJAUAN DISKRIPSI PADA MASYARAKAT JAWA DESA SIPAKU AREA, ASAHAN, SUMATERA UTARA. Masters thesis, UNIMED.
1. NIM. 8106152018 COVER.pdf - Published Version
Download (46kB) | Preview
2. NIM. 8106152018 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (155kB) | Preview
3. NIM. 8106152018 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (89kB) | Preview
4. NIM. 8106152018 PREFACE.pdf - Published Version
Download (62kB) | Preview
5. NIM. 8106152018 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
6. NIM. 8106152018 TABLES.pdf - Published Version
Download (44kB) | Preview
7. NIM. 8106152018 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (73kB) | Preview
8. NIM. 8106152018 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (31kB) | Preview
9. NIM. 8106152018 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (103kB) | Preview
13. NIM. 8106152018 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (95kB) | Preview
14. NIM. 8106152018 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (89kB) | Preview
Abstract
Upacara Tingkapan masih berjalan di Desa Sipaku Area. Masyarakat berupaya menerapkan budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari, hal ini di kenal dengan “Njawani”. Masyarakat yang mayoritas adalah Suku Jawa sehingga kebudayaan dan Jawa masih kental dan kuat dalam kehidupan masyarakat Sipaku Area. Masyarakat percaya bahwa bila Upacara Tingkapan ini tidak dilaksanakan, maka akan mengakibatkan gangguan terhadap keselamatan ibu dan bayinya yang ada dalam kandungan. Keyakinan bahwa tanpa adanya upacara tersebut, anak di ibaratkan bagai seekor kerbau yang tidak di persiapkan kelahirannya melewati masa yang sangat krisis.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mencoba menerapkan etnografi fotografi. Peneliti mencoba melakukan penelitian atas dokumen-dokumen cetak, visual dan audio visual, serta melakukan reviuw terhadap berbagai literatur, melakukan wawancara-wawancara dan observasi lapangan. Data yang dikumpulkan di kontrol, dikategorikan, serta di evaluasi perkembangannya. Dari data lapangan tersebut, kemudian di analisis dengan membandingkan data satu sama lain. Kemudian dari data yang telah dikategorikan tersebut, penulis menarik kesimpulan.
Penelitian ini menemukan bahwa beragam peralatan, bahan-bahan, serta prosesi Upacara Tingkapan ternyata memiliki makna simbolik tersendiri yang sangat dalam maknanya dalam kehidupan kosmologi Suku Jawa. Meskipun berkembang pro kontra di masyarakat, terkait sinkretisme dan sebutan bid’ah terhadap Upacara Tingkapan, namun kegiatan ini masih lestari dengan dengan beberapa adaptasi khususnya menyederhanakan upacara sehingga meminimalisir pembiayaan.
Penelitian ini merekomendasikan upaya pelestarian bisa melibatkan tokoh masyarakat lebih luas sehingga makna simbolik bisa di transfer, menguatkan budaya tutur sebagai transfer nilai dan pengetahuan terhadap budaya serta mempraktekkan larangan taboo bagi pasangan yang akan segera memiliki anak juga menjadi penting dalam rangka menjaga tindakan, moral dan akhlak dalam kesehariannya yang nantinya dapat di teruskan kepada anak yang di kandung.
Kesimpulan : Semakin sering di laksanakan Upacara Tingkapan maka akan memperkuat praktek budaya ini didalam masyarakat. Makna simbolik yang terkandung dalam upacara ini antara lain berupa kesederhanaan, kebahagiaan lahir batin, kesempurnaan hidup, kesucian batin, pengakuan adanya kekuatan yang lebih tinggi, serta kerendahan hati dan kebijaksanaan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 306.598 12 Sul u |
Keywords: | Ritual kebudayaan; Tujuan upacara; Teori simbolisme; Aspek nilai; Nilai religi; Upacara tingkapan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahai Faith. Theosophy, etc. H Social Sciences > HM Sociology > HM621 Culture |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Mrs Siti Nurbaidah |
Date Deposited: | 15 Jun 2016 07:47 |
Last Modified: | 15 Jun 2016 07:47 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/5788 |