HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI DI SMA NEGERI 3 BINJAI

Pendidikan merupakan proses berlangsungnya pembelajaran yang penting untuk kehidupan manusia dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Dalam mempelajari ilmu sains diperlukan ilmu agama untuk menjaga keseimbangan agar dapat melahirkan kebiasaan baik dalam aktivitas setiap individu. Sains dan agama merupakan dua hal yang saling menguatkan. Sains hadir diharapkan dapat memberikan bukti sehingga akan meningkatkan kualitas keyakinan seseorang. Demikian pula dengan kehadiran agama dalam sains dapat menjadikan sains semakin bernilai guna dan meningkatkan kemaslahatannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dengan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai. Metode yang digunakan ialah metode analisis menggunakan uji korelasi Pearson. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai yang berjumlah sebanyak 107 siswa. Instrumen yang digunakan ialah angket religiusitas dengan 15 pernyataan dan menggunakan soal kemampuan berpikir kritis pada materi stoikiometri yang berjumlah 18 soal. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada materi stoikiometri sebesar 29,71 dan rata-rata tingkat religiutsitas siswa sebesar 42,94. Koefisien korelasi antara religiusitas dengan kemampuan berpikir kritis yang diperoleh yaitu 0,809 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara religiusitas dan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Binjai