Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Kelas X Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK) Smk Swasta Bahari Hang Tuah Belawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana model ini mampu meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran Teknik Pengelesan kelas X Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK) SMK Swasta Bahari Hang Tuah Belawan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, analisis data dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakn dalam dua siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil dari penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pengelesan kelas X Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK) SMK Swasta Bahari Hang Tuah Belawan tahun ajaran 2018/2019. Keberhasilan penerapan model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pengelasan kelas X Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK) SMK Swasta Bahari Hang Tuah Belawan ditunjukkan adanya peningkatan nilai tes akhir dari masing-masing siklus. Hasil observasi pada pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran STAD di kelas X pada masing-masing pertemuan siklus I mendapatkan nilai 72,64 dengan kategori cukup, maka guru melakukan refleksi dan pada masing-masing pertemuan siklus II hasil observasi pada pembelajaran guru dalam penggunaan model pembelajaran STAD terjadi peningkatan menjadi 83,66 dengan kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I terdapat sebanyak 21 orang siswa 58,33% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 15 orang siswa 41,67% mendapat nilai belum tuntas dengan nilai rata-rata 65,97. Karena hasil siklus I masih rendah, maka dilakukan siklus II. Pada hasil belajar siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 30 orang siswa 83,33% yang mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 6 orang siswa 16,67% yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 78,33.