PENGARUH CAMPURAN EKSTRAK TANAMAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.), SERAI ( CYMBOPOGON CITRATUS), KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII B.), TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran ekstrak tanaman jahe, serai dan kayu manis terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus jantan galur wistar yang diinduksi aloksan. Penelitian didisain secara acak lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan dan dilaksanakan pada bulan November 2022 hingga selesai di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Campuran ekstrak tanaman (1 ml/ekor) diberi secara oral setiap hari selama 21 hari berturut-turut. Kelompok K0 diberi hanya diberi ransum, kelompok K- hanya diinduksi aloksan, kelompok K+ diinduksi aloksan dan diberi obat oral selama 21 hari dan kelompok tikus dengan dosis 100mg/KgBB-400 mg/KgBB diinduksi aloksan dan diberi campuran ekstrak tanaman sesuai dengan dosisnya selama 21 hari. Pada hari ke-21 dilakukan pengambilan darah sebanyak 3mL terhadap tikus untuk menguji kadar SGOT dan SGPT. Penderita DM, mempunyai risiko terhadap peningkatan dan perkembangan penyakit hepar. Pemeriksaan tes fungsi hati yang diperlukan meliputi pemeriksaan yang spesifik terhadap inflamasi parenkim hepar yaitu, SGOT dan SGPT bertujuan untuk mengetahui indikasi adanya gangguan (inflamasi) pada hati. Data amatan dianalisis dengan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campura ekstrak tanaman jahe, serai, dan kayu manis dengan varian dosis 300mg/KgBB dan 400mg/KgBB memberi pengaruh yang nyata terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi aloksan.