PELATIHAN GURU MELALUI SENDRATASIK KATARSIS BUDAYA MELAYU SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SENI DI SLB NEGERI BINJAI

SLB Negeri Binjai membutuhkan inovasi kegiatan ekstrakurikuler kesenian sebagai wadah
melatih kemampuan dan keterampilan siswa. Siswa disabilitas mengalami keterbatasan fungsi
tubuh (fisik, sensoris, intelektual dan mental), keterbatasan aktivitas, dan hambatan
berpartisipasi, karena itu dilakukan pelatihan sendratasik katarsis budaya melayu pada guru di
SLB Negeri Binjai. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar guru dapat melatih siswa dalam
mengekspresikan diri sejak dini serta membantu siswa untuk mengubah kelemahan yang
dimiliki menjadi sumber kekuatan sehingga dapat menampilkan bakat yang dimiliki. Tahap
pelatihan dilaksanakan dengan memberikan pelatihan inovasi sendratasik katarsis berbasis
budaya melayu pada kesenian drama, tari, dan musik yang diterapkan pada siswa
downsyndrome, autis, tunarungu, dan tunanetra. Tahap monitoring dilakukan dengan tinjauan
secara langsung penerapan sendratasik katarsis budaya melayu yang digunakan oleh guru
didalam kegiatan pembelajaran praktik seni. Berdasarkan pelatihan dan penerapan sendratasik
katarsis budaya melayu didapatkan bahwa guru mampu menerapkan program kepada siswa.
Hasil dapat dipantau melalui antusias dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran seni dan
dapat menampilkan hasil bakatnya melalui pentas drama musikal.