Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan Busana Kelas XI Tata Busana SMK T. Amir Hamzah Indrapura

Permasalahan dalam penelitian adalah masih terdapat siswa yang masih
kesulitan dalam memahami motif – motif dasar khas khususnya kain khas Melayu
Batu Bara, hal ini menyebabkan pengetahuan siswa tentang pembuatan desain
hiasan busana khususnya pada kesesuaian pola motif hiasan masih rendah. Siswa
juga masih belum memahami penyesuaian warna pada Pembelajaran desain
hiasan busana, karena guru hanya masih menggunakan buku tentang bentuk motif
Dasar Kain Tenun Melayu Batu Bara dan belum menggunakan media yang
beriagam seperti elektronik modul. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengembangkan e-modul pada mata pelajaran pembuatan hiasan busana di SMK
T.Amir Hamzah Indrapura. (2)Untuk mengetahui kelayakan e-modul pada mata
pelajaran pembuatan hiasan busana di SMK T.Amir Hamzah Indrapura. Metode
dalam penelitian ini menggunakan metode penilitian R&D (Research and
Development) serta model pengembangan yang digunakan yaitu model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation) Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, sedangkan
teknik analisis data yang digunakan berupa kuantitatif. Uji validitas dilakukan
oleh dua orang ahli materi dan dua orang ahli media serta uji coba lapangan
seluruh siswa kelas XI tata busana SMK T. Amir Hamzah Indrapura dengan
jumlah keseluruhan sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada Mei 2023
sampai Juni 2023. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validasi
dari ahli materi memperoleh nilai sebesar 91,25% dengan kategori “sangat baik”.
(2) Validasi dari ahli media berada pada kualifikasi “sangat baik dengan nilai
sebesar 92,75%. Hal ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan berada
dalam kualifikasi “sangat baik”. selanjutnya pada uji kelayakan (1) Uji coba
kelompok kecil berada pada kualifikasi “sangat baik” dengan nilai sebesar
88,00%. (2) Uji coba kelompok sedang berada pada kualifikasi “sangat baik”
dengan nilai sebesar 90,00%. (3) Uji coba lapangan berada pada kualifikasi
“sangat baik” dengan nilai sebesar 92,00%. Dengan demikian Uji Kelayakan
media memperoleh rata-rata skor sebesar 92 % dengan kategori “sangat baik”.
Sehingga media layak digunakan.