Tanjung, Yosi Pratiwi (2015) MAKANAN TRADISIONAL ETNIS TAMIL DI KOTA MEDAN. Masters thesis, UNIMED.
1. NIM. 8136152011 COVER.pdf - Published Version
Download (127kB) | Preview
2. NIM. 8136152011 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (222kB) | Preview
3. NIM. 8136152011 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
4. NIM. 8136152011 PREFACE.pdf - Published Version
Download (83kB) | Preview
5. NIM. 8136152011 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
6. NIM. 8136152011 TABLES.pdf - Published Version
Download (104kB) | Preview
7. NIM. 8136152011 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (108kB) | Preview
8. NIM. 8136152011 CHAPTER 1.pdf - Published Version
Download (197kB) | Preview
12. NIM. 8136152011 CHAPTER 5.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
13. NIM. 8136152011 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (203kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini membahas tentang makanan tradisional etnis Tamil di Kota Medan dengan tujuan untuk mendeskripsikan ragam dan fungsi makanan tradisional etnis Tamil, menganalisis makna simbolik makanan tradisional etnis Tamil, dan menganalisis akulturasi didalam ragam dan fungsi makanan tradisional etnis Tamil di kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini adalah, makanan tradisional etnis Tamil dalam acara khusus yaitu pada upacara aadimasem (tolak bala) makanan yang disajikan adalah kanjiute (bubur) dan sayur kelor, makanan tradisional dalam acara thirumanam (perkawinan) yaitu kari, pacri nenas dan parpukari. Makanan dalam upacara Deepavali adalah tosei. Makanan jajanan (kudapan) yaitu, samosa, kue adersem, kaleurnde (kue batu). Makna simbolik pada makanan upacara aadimasem terlihat dari sarana sesajian berupa kanjiute dan sayur kelor yang dipersembahkan untuk Dewi, agar mereka terhindar dari penyakit dan marabahaya. Dalam upacara thirumanam (perkawinan), sirih melambangkan sebagai mempelai perempuan yang masih muda (hijau), dan pinang melambangkan mempelai laki-laki yang harus membimbing mempelai perempuan dalam mahligai rumah tangga. Kelapa bermakna agar mempelai perempuan dapat penyelamatan harkat dan martabat rumah tangganya serta pisang melambangkan keturunan. Sudah terjadi akulturasi di dalam makanan tradisional etnis Tamil di kota Medan. Terlihat dari makanan sehari-hari yang mereka konsumsi yang sudah ada unsur dari budaya lokal. Hal ini dikarenakan, adanya gerak migrasi etnis Tamil yang menyebabkan pertemuan-pertemuan antar berbagai etnis. Di samping mereka mempertahankan kebudayaannya, mereka juga tetap berinteraksi dan mengkonsumsi makanan dari etnis lain di sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 394.1 Tan m |
Keywords: | Makanan tradisional; Kebudayaan etnis Tamil; Akulturasi; Simbol; Difusi kebudayaan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs > GT2400 Customs relative to private life Including children, marriage, eating and drinking, funeral customs, etc. |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Mrs Siti Nurbaidah |
Date Deposited: | 25 May 2016 09:49 |
Last Modified: | 25 May 2016 09:49 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/5456 |