Sitanggang, Nathanael and Luthan, Putri Lynna A. (2019) Manajemen Kewirausahaan Furnitur. PENERBIT DEEPUBLISH, Yogyakarta. ISBN 978-623-209-592-2
Book.pdf - Published Version
Download (4MB) | Preview
Abstract
Sebagaimana telah diketahui, kewirausahaan sering juga disebut
entrepreneurship. Entrepreneurship merupakan padanan kata dalam bahasa
Inggris. Kewirausahaan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dari kata
dasarnya wirausaha. Wira artinya berani atau pejuang, usaha artinya
aktivitas bisnis. Dengan demikian, kewirausahaan dapat diartikan keberanian
seseorang melakukan aktivitas bisnis. Keberanian dalam konteks
kewirausahaan berarti seseorang yang berbisnis harus berani menanggung
resiko yang mungkin terjadi ketika dia menjalankan suatu usaha. Kasmir
(2016) menjelaskan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang membuat
sesuatu yang baru dan berbeda. Lebih lanjut Kasmir menjelaskan seorang
wirausahawan harus kreatif dan inovatif untuk menemukan berbagai ide
yang berkontribusi terhadap bisnis. Sedangkan kreativitas adalah
kemampuan seseorang mengelola informasi dan pengalaman, serta
mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya mengatasi masalah yang
dihadapi (Hendro, 2011). Dalam hal yang berkaitan, Askandar dan Susyanti
(2018) mendeskripsikan pengertian wirausahawan dan kewirausahaan.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan melihat peluang
bisnis, dan melakukan aktivitas bisnis tersebut secara tepat. Sedangkan,
kewirausahaan adalah implementasi kemampuan menciptakan sesuatu yang
baru secara kreatif dan inovatif, sehingga diperoleh nilai tambah. Oleh
karena itu, menurut (Suryana, 2003, Kasmir, 2016, dan Askandar dan
Susyanti (2018), inti dari kewirausahaan adalah membuat sesuatu yang
berbeda (innovative), mengerjakan sesuatu yang baru (creative) yang
bermanfaat dan mempunyai nilai lebih. Berdasarkan uraian di atas, kewirausahaan dapat dideskripsikan kemampuan seseorang mengaplikasikan
ide baru untuk mengembangkan atau memodifikasi suatu produk sebagai
hasil inovasi dan kreasi, sehingga produk akan bertambah nilainya. Dengan
demikian semakin banyak orang yang berwirausaha, maka akan semakin
bertambah penduduk yang produktif, dan selanjutnya akan mengurangi
jumlah pengangguran. Kalau dibaca berita-berita tentang kisah-kisah
pengusaha sukses, hampir seluruhnya memulai bisnisnya dari hasil kegigihan,
kesabaran, dan kerja keras. Berdasarkan survey tentang sumber kekayaan
orang-orang kaya di dunia, mayoritas (± 80%) kekayaan diperoleh dari
pengusaha (wirausahawan atau entrepreneur), sebagian lagi menjadi top
executive, dan hanya sedikit berasal dari warisan orang tua (Hendro, 2011).
Hasil survey menggambarkan bahwa mayoritas orang-orang kaya di dunia
memperoleh kekayaannya berasal dari hasil wirausaha. Menjadi
wirausahawan yang sukses, Kasmir (2016) menjelaskan beberapa ciri-cirinya,
yaitu: 1) Memiliki tujuan yang jelas, 2) Inisiatif dan selalu proaktif, 3)
Berorientasi pada prestasi, 4) Berani mengambil resiko, 5) Kerja keras, 6)
Bertanggungjawab, 7) Komitmen, dan 8) Memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak.
Item Type: | Book |
---|---|
Keywords: | kerirausahaan, furniture; bahan baku dan pembelian log; sistem sambungan furniture |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory. Demography H Social Sciences > HB Economic Theory. Demography > HB615 Entrepreneurship. Risk and uncertainty. T Technology > TS Manufactures T Technology > TS Manufactures > TS800 Wood technology. Lumber > TS840 Wood products. Furniture |
Divisions: | Fakultas Teknik |
Depositing User: | Mrs Catur Dedek Khadijah |
Date Deposited: | 22 May 2023 02:05 |
Last Modified: | 22 May 2023 02:05 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/52181 |