EVALUASI PENANGANAN MATERIAL SISA DENGAN METODE WASTE MANAGEMENT PERFORMANCE EVALUATION TOOL (WMPET) SEBAGAI REALISASI GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MENARA BRI MEDAN)

Material sisa dari proyek konstruksi meningkat 1%-3% per tahun yang menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan serta kerugian biaya bagi kontraktor. Indonesia memiliki lembaga nirlaba yang secara khusus memberikan pengarahan tentang konsep green building dan mengeluarkan sertifikasi greenship untuk pembangunan yang menerapkan konsep green building, namun sebagian kontraktor di Indonesia belum sepenuhnya mengimplementasikan konsep tersebut dengan sertifikasi greenship pada konsep green building berdasarkan kategori green construction. Pembangunan gedung menara BRI Medan merupakan salah satu gedung yang tergolong gedung bertingkat tinggi karena memiliki 12 lantai dan
2 basement serta memiliki kompleksitas dan kualitas yang tinggi dan gedung tersebut terletak di kawasan pusat kota sehingga memerlukan perhatian khusus terhadap lingkungan sekitarnya. Waste Management Performance Evaluation Tools (WMPET) merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian efektifitas pengelolaan material pada proyek konstruksi. Metode dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil evaluasi diperoleh dari penelitian pada proyek pembangunan Menara BRI Medan menunjukkan jenis material yang paling banyak tersisa adalah Aluminium Composite Panel (ACP). Proyek Pembangunan Gedung Menara BRI Medan telah menerapkan kriteria greenship dalam kategori konstruksi hijau untuk penanganan material sisa. Nilai indeks manajemen limbah konstruksi proyek pembangunan Gedung Menara BRI Medan didapatkan sebesar 701,375 dari 1000 atau sebesar 70% dan dapat dikategorikan bagus dengan keterangan bahwa pengelolaan limbah pada proyek ini cukup efektif dalam mengurangi limbah dan meningkatkan daur ulang.