PEMBERDAYAAN MODAL SOSIAL MASYARAKAT PESANTREN AL-BAYUM KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT BERBASIS JARINGAN SOSIAL DOSEN PERGURUAN TINGGI

Penelitian ini mengkaji konsep pemberdayaan masyarakat melalui modal sosial yang dilakukan
kepada masyarakat pesantren Al-Bayum yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Pesantren tersebut
tergolong dalam pesantren yang sedang dalam tahap merintis dan terdampak pandemi Covid-19.
Selama ini, upaya mengandalkan pemerintah saja ternyata belum dapat menyelesaikan
permasalahan dan mewadahi motivasi dan kreativitas masyarakat, sehingga diperlukan penguatan
melalui lembaga lainnya salah satunya yaitu perguruan tinggi melalui jaringan dosennya sebagai
langkah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesantren melalui riset dan pengabdian masyarakat,
sebagai wacana modern yang aktual memberikan penguatan daya masyarakat pesantren dan
sekaligus membuka solusi alternatif dalam membantu peran negara dan masyarakat intelek lainnya
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesantren yang sedang dalam tahap merintis di
masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Modal sosial dalam perspektif sosiologi pembangunan
adalah wujud dari norma-norma dan jaringan keterkaitan merupakan prakondisi bagi
pengembangan sosial ekonomi. Modal sosial terdiri dari “networks of civic engagements”, jaringan
keterikatan sosial yang diatur oleh norma-norma yang menentukan produktivitas suatu kelompok
masyarakat. Terdapat dua hal yang merupakan asumsi dasar dari konsep model sosial, yang
pertama adanya jaringan hubungan dengan norma- norma yang terkait, dan keduanya saling
mendukung guna mencapai keberhasilan di bidang sosial ekonomi bagi para pelaku yang termasuk
dalam jaringan tersebut.