PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE BERORIENTASI COLLABORATIVE LEARNING BERBANTUAN E-MODUL LAJU REAKSI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan model learning cycle berorientasi collaborative learning lebih tinggi dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, (2) Mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dilihat dari nilai pretest dan posttest. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen dengan bentuk desain yang digunakan adalah Pre-Experimental Design. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang berjumlah 36 orang yaitu kelas XI IPA 4 SMA Negeri 15 Medan yang dipilih secara random sampling. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk essay sebanyak 5 item. Hasil nilai pretest diperoleh sebesar 24,389, hasil nilai posttest diperoleh sebesar 80,556 dan terdapat peningkatan N-Gain sebesar 0,744 (74,4%). Berdasarkan analisis statistik pada tingkat signifikansi 5% dapat dinyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model learning cycle berorientasi collaborative learning berbantuan e-modul laju reaksi lebih tinggi dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75.