Analisis Tingkat Kemacetan Dan Kapasitas Ruas Jalan (Studi Kasus Jalan Marelan Raya Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Marelan pada tahun 2022. Populasi penelitian ini adalah seluruh ruas Jalan Marelan Raya Pasar V Sepanjang 800 Meter. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui besar hambatan samping pada jalan Marelan Raya pasar V, (2) untuk mencari kapasitas dan derajat kejenuhan pada jalan Marelan Raya pasar V. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sample yaitu menentukan sebanyak tiga titik sampel pengamatan dengan tujuan daerah penelitian sangat sering terjadi kemacetan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan observasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Dari ketiga titik lokasi pengamatan yang telah dilaksanakan, terdapat tingkat hambatan samping yang sanggat menggangu kinerja dari ruas jalan pada lokasi pengamatan kedua yang terjadi pada hari Sabtu 19 Februari 2022 pada jam 07:00-08:00. Hal ini disebabkan dari nilai bobot hambatan samping yang mencapai nilai 500 – 899. Sehingga menyebabkan pada lokasi ini sangat sering terjadinya penurunan kinerja jalan akibat dari aktivitas masyarakat yang menggangu badan jalan. Pada Jalan Marelan Raya Pasar V hanya memiliki satu tipe jalan yaitu dengan dua lajur dua arah tidak terbagi oleh median (2/2UD), maka jalan ini memiliki daya tampung atau kapasitas dasar sebesar 2.900 smp/jam pada masing-masing jalur. Berdasarkan nilai kapasitasnya, lokasi pengamatan pada lokasi kedua pada jam tertentu seperti jam sibuk yaitu jam 07:00-08:00 dan jam 17:00-18:00 tidak sanggup lagi menampung jumlah volume kendaraan yang melewatinya sehingga sanggat sering terjadi kemacetan akibat dari daya tampung jalan yang disebabkan oleh masyarakat yang menggunakan badan jalan tidak sesuai aturan. (2) Dari ketiga lokasi pengamatan yang sudah dilaksanakan, diketahui bahwa tingkat kinerja ruas jalan yang sangat buruk hingga menyebabkan kemacetan dalam jam puncak yakni lokasi pengamatan kedua pada jam 07:00-08:00 dan 17:00-18:00. Lokasi ini sering mengalami keadaan arus kendaraan menjadi tidak stabil atau macet. Hal ini ditandai dengan nilai Derajat kejenuhan yang lebih dari 0,85 – 1,00 dengan tingkat pelayanan jalan adalah E. untuk di titik lokasi pengamatan pertama dan ketiga, tingkat kinerja jalan masih termasuk kedalam kondisi baik. Yang menandakan bahwa dengan nilai kejenuhan yang berada pada nilai dibawah 0,75.