Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan Hiperkolesterolemia Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1)Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, pendidikan,besaran keluarga, pekerjaan, pendapatan dan penggunaan obat pada lansia; 2)Gaya hidup pada lansia; 3)Pola makan pada lansia; 4)Hiperkolesterolemia pada lansia; 5)Hubungan gaya hidup dengan hiperkolesterolemia pada lansia; 6)Hubungan pola makan dengan hiperkolesterolemia pada lansia; 7)Hubungan gaya hidup dan pola makan dengan hiperkolesterolemia pada lansia.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan jumlah sampel 80 orang lansia. Desain penelitian cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data gaya hidup, pola makan dan hiperkolesterolemia menggunakan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan deskriptif data uji korelasi rank spearman dan uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitiangaya hidup termasuk kategori gaya hidup tidak sehat sebesar 85 persen dengan rataan skor46,58±19,53. Pola makan termasuk kategori pola makan kurang baik sebesar 51,28 persen dengan rataan skor 186±7,58. Hiperkolesterolemia termasuk kategori tinggi >240 mg /dL sebesar 100 persen dengan rataan 283,18±19,59. Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara gaya hidup dengan hiperkolesterolemia pada lansia, artinya semakin baik gaya hidup lansia maka semakin baik hiperkolesterolemia pada lansia(ρ = 0,510). Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara pola makan dengan hiperkolesterolemia pada lansia, artinya semakin baik pola makan maka semakin baik hiperkolesterolemia pada lansia(ρ = 0,506). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya hidup, pola makan dengan hiperkolesterolemia pada lansia(Y =13,35+3,45X1+1,32X2) artinya semakin baik gaya hidup dan semakin baik pola makan maka semakin baikhiperkolesterolemia pada lansia