Dampak Eksistensi Pasar Modern Terhadap Pedagang Sembako di Pasar Gambir, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh eksistensi pasar modern terhadap sosial ekonomi pedagang sembako di pasar tradisional Gambir, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan. Adapun populasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebanyak 119 orang, dengan sampel sebanyak 30 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Adapun data primer yang digunakan berasal dari penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan data sekunder berasal dari kantor desa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis data kualitatif, yakni dengan cara menganalisis hasil dari penelitian menjadi sebuah bentuk informasi, sehingga hasil dari analisis ini menjadi lebih mudah untuk dipahami. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada sebanyak 11 pasar modern yang berpengaruh terhadap pedagang sembako di pasar gambir, dengan jarak pasar modern ke pasar gambir mulai dari 1 km - 6 km. Pasar modern yang berada di sekitar pasar gambir sudah beroperasi sejak tahun 2012. Pedagang sembako di Pasar Gambir sudah berdagang sembako lebih dari 10 tahun, dan paling lama 25 tahun. Modal awal usaha dagang yang digunakan pedagang sembako tergantung lama tidaknya usaha itu dilakukan. Pedagang sembako yang berdagang lebih dahulu menggunakan modal yang lebih sedikit, yakni ± Rp. 10.000.000, sedangkan pedagang sembako yang baru berusaha menggunakan modal yang lebih besar, yakni ± Rp. 110.000.000- Rp. 119.000.000. Adapun pendapatan pedagang sembako sebelum hadirnya pasar modern adalah Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000/ bulan, sedangkan pendapatan pedagang sembako setelah hadirnya pasar modern mengalami penurunan, yakni Rp. 1.000.000- Rp. 5.000.000/ bulan.