Tampubolon, Maria Vannesa (2021) Réalisation de la Politesses de l’Acte de Requête dans la Bande Dessinée Les Aventures de Tintin. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Medan.
1. NIM 2163331009 COVER.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
2. NIM 2163331009 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (466kB) | Preview
3. NIM 2163331009 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (202kB) | Preview
4. NIM 2163331009 PREFACE.pdf - Published Version
Download (158kB) | Preview
5. NIM 2163331009 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (157kB) | Preview
6. NIM 2163331009 ILLUSTRATIONS.pdf - Published Version
Download (122kB) | Preview
7. NIM 2163331009 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (120kB) | Preview
8. NIM 2163331009 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (436kB) | Preview
12. NIM 2163331009 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (235kB) | Preview
13. NIM 2163331009 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (263kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud kesopanan dari tindakan permintaan
yang ditemukan dalam komik Les Aventures de Tintin, Teori yang digunakan adalah
teori dari Blum Kulka yang diadaptasi oleh Warga (2005). Penelitian ini dilaksanakan di
Perpustakaan Bahasa dan Seni UNIMED. Metode yang dipakai adalah metode
deskriptif kualitatif. Sumber data peneltian menggunakan 2 komik Les Aventures des
Tintin, yaitu Les Bijoux Castafiore dan Vol 714 Pour Sydney. Setelah melakukan
analisis terhadap permintaan dalam komik ini, kita dapat menyimpulkan bahwa
permintaan dalam komik dilakukan dalam tiga formulasi yaitu: formulasi langsung,
formulasi tidak langsung konvensional dan formulasi tidak langsung tidak
konvensional. Dengan kata lain, semua formulasi ditemukan dalam penelitian ini.
Modus permintaan dalam rumusan langsung dilakukan dengan mode impératif (30),
diikuti dengan obligation (7), kemudian performatif (1), performatifs délimités (1) dan
affirmation d’un désir (1). Sedangkan pertanyaan pada formulasi tidak langsung
konvensional dibuat dalam Question sur la Condition de Réussite (QCR) yaitu: question
sur la capacité (6), diikuti question sur la volonté (6), question sur la permission (5) dan
question sur la disponibilité (3). Dan akhirnya pertanyaan dalam formulasi tidak
langsung yang tidak konvensional dilakukan dengan allusion (3). Ada beberapa alalsan
mengapa modus impératif adalah yang paling umum. Pertama, karena usia penutur
(Tintin) lebih muda dari lawan tuturnya, kedua karena penutur dan lawan tutur memiliki
kedekakatan status sosial yang cukup lama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kesopanan; Permintaan Langsung; Komik Tintin |
Subjects: | P Language and Literature > PC Romance languages > PC2001 French P Language and Literature > PN Literature (General) P Language and Literature > PN Literature (General) > PN3311 Prose. Prose fiction P Language and Literature > PN Literature (General) > PN6120 Fiction |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Perancis |
Depositing User: | Mrs Elsya Fitri Utami |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 02:59 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 02:59 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/46235 |