Pengembangan Video Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Tema 7 Subtema 2 Di Kelas I SDN 173532 Tarabunga T.A 2020/2021

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses pengembangan video pembelajaran interaktif 2) Untuk mengetahui kelayakan video pembelajaran interaktif, dan 3) Untuk mengukur efektivitas penggunaan video pembelajaran interaktif. Adapun yang termasuk jenis penelitian ini ialah penelitian pengembangan atau yang biasa disebut dengan (Research and development) dengan menggunakan model yang dipakai ialah ADDIE sementara untuk prosedur yang diikuti sebagai bahan acuan dalam tahapan awal hingga akhir dimulai dari melakukan Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Sementara yang menjadi subjek penentuan dalam proses penelitian ini ialah beberapa pakar yang dianggap mumpuni dalam bidangnya khususnya terhadap pakar materi dan media, serta diikuti bantuan dari praktisi pada proses pembelajaran dan siswa kelas 1 SDN 173532 Tarabunga tahun ajaran 2020/2021. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan ialah berupa pengisian terhadap angket, perolehan hasil yang didapatkan pada proses pemberian tes formatif baik itu sebelum ataupun sesudah beserta dengan pengamatan pada lapangan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa: (1) Proses pengembangan video pembelajaran interaktif menggunakan model ADDIE dengan tahap Analisis merupakan tahap menganalisis pembelajaran, tahap perancangan merupakan tahap merancang media, tahap pengembangan yaitu mengembangkan media yang telah dibuat/dirancang, tahap penerapan yaitu tahap menerapkan media ke siswa, dan terakhir tahap evaluasi yaitu tahap menilai kelayakan dan keefektivitas media melalui para ahli dan siswa. (2) Berdasarkan kelayakan terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif a) Ahli media tahap I persentase kelayakan 73,63% kriteria “Baik”. Penilaian tahap II persentase kelayakan 85,45% kriteria“Sangat Baik” b) Ahli materi tahap I persentase kelayakan 74% kriteria “Baik”, penilaian tahap II persentase kelayakan 80% kriteria “Baik” c) Ahli praktisi pembelajaran persentase 86,66% kriteria “Sangat Baik”. Pada uji t diketahui t hitung = 4,081 dan t tabel = 2,093 Artinya t hitung > t tabel, demikian diketahui bahwa hasilnya signifikan yaitu Ha diterima dan Ho ditolak sehingga media dapat meningkatkan pemahaman materi pada Tema 7 Subtema 2 di kelas I (3) Berdasarkan keefektivitasan dapat dilihat nilai pre-test dan post-test siswa. Nilai pre-test siswa memperoleh nilai di atas dan sebatas KKM 70 sebanyak 13 siswa atau 65%. Saat dilakukan pos-test jumlah siswa di atas 70/KKM sebanyak 17 siswa atau 85% dan nilai di bawah 70 sebanyak 3 siswa atau 15%. Maka dapat disimpulkan ada peningkatan hasil saat sebelum dan sesudah menggunakan media, yang artinya media efektif dalam pembelajaran.