Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Driver Gojek Di Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui peta persebaran pangkalan driver gojek di Kota Medan; (2) Mengetahui atau menganalisis kondisi sosial ekonomi driver Gojek; (3) Mengetahui faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi driver gojek di Kota Medan. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan pada November 2020 sampai Januari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah driver gojek Kota Medan jumlahnya tidak diketahui dan dapat dikatakan dalam kategori tak terhingga. Pengambilan sampel menggunakan rumus lameshow yaitu 100 driver gojek kendaraan roda dua dengan metode Purposive Sampling . Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dilapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pola persebaran Pangkalan Gojek di Kota Medan adalah menyebar di daerah perkotaan. Ada 7 (Tujuh) titik lokasi pangkalan driver Gojek yang berada di 5 (lima) kecamatan di Kota Medan yaitu yaitu Medan Petisah, Medan Kota, Medan Polonia, Medan Maimun dan Medan Sunggal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa kecamatan yang menjadi kegiatan ekonomi dan pelayanan sosial seperti pusat pelayanan jasa pemerintahan, perkantoran, perbelanjaan, pendidikan, wisata kuliner, dsb.(2) Driver Gojek di Kota Medan 55% sebelumnya sudah memiliki pekerjaan dan 45% tidak memiliki pekerjaan. 76% driver Gojek berpendidikan SMA sederajat dan 21% berpendidikan sarjana. Driver dalam penelitian 100% berjenis kelamin laki-laki dengan 47% bekerja 7-8 jam dan 55% bekerja berada di luar kecamatan dari tempat tinggal. Pendapatan sesudah dan sebelum mengalami peningkatan 55%. jumlah tanggungan ≤ 2 orang (istri, anak,dsb) sebanyak 35%. Kepemilikan kendaraan pada driver 7% masih mencicil kendaraan dan 8% driver yang memiliki tempat tinggal pribadi dan menyewa 91% dengan biaya sewa termahal < Rp. 1.000.000 dan fisik bangunan tempat tinggal driver 36% semi permanen dan 64% permanen. (3) Faktor pendorong masyarakat menjadi driver Gojek dijadikan sebagai pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menambah penghasilan dari pekerjaan sebelumnya dan 20% memenuhi biaya pendidikan bagi driver yang masih menempuh pendidikan. Dan faktor pendorong masyarakat menjadi driver Gojek sebagai pekerjaan pokok yaitu 36% menganggur,8% terbatasnya lapangan kerja yang sesuai dengan tamatan sekolah, dan 23% tidak sesuai upah yang diterima dari pekerjaan