Rohantizani PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 1 LHOKSUKON MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM). Masters thesis, UNIMED.
1. 8126171031 Judul.pdf - Published Version
Download (87kB) | Preview
2. 8126171031 Lembar Pengesahan.pdf - Published Version
Download (654kB) | Preview
3. 8126171031 Abstrak.pdf - Published Version
Download (95kB) | Preview
4. 8126171031 Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (137kB) | Preview
5. 8126171031 Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (92kB) | Preview
6. 8126171031 Daftar Tabel.pdf - Published Version
Download (59kB) | Preview
7. 8126171031 Daftar Gambar.pdf - Published Version
Download (129kB) | Preview
8. 8126171031 Daftar Lampiran.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
9. 8126171031 Bab I.pdf - Published Version
Download (708kB) | Preview
10. 8126171031 Bab V.pdf - Published Version
Download (147kB) | Preview
11. 8126171031 Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (136kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa di SMP Negeri 1 Lhoksukon pada materi kubus dan balok melalui pembelajaran berbasis masalah. Tes diikuti oleh 40 orang siswa untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh, siswa diberikan tes kemampuan awal, pretes kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis, dan postes kemapuan pemecahan masalah dan koneksi matematis. Tes kemampuan pemecahan masalah mempunyai nilai reliabilitas 0,7875(tinggi) dan valid untuk semua butir soal. Sedangkan soal koneksi matematis mempunyai nilai reliabilitas 0,7557(tinggi) dan valid untuk semua butir soal. Peningkatan kemampuan pertama kali dianalisis menggunakan rumus gain ternormalisasi untuk kemudian diolah menggunakan rumus ANAVA dua jalur. Rumus ANAVA dua jalur juga digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan melalui pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah karena nilai F pada faktor pembelajaran (PBM dan PMB) sebesar 5,33 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Sedangkan nilai F berdasarkan KAM 101,62 dengan taraf signifikansi 0,00, sehingga H0 ditolak. Dengan kata lain, terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran biasa (PMB), (2) nilai F pada faktor pembelajaran (PBM dan PMB) sebesar 35,199 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Sedangkan nilai F berdasarkan KAM 78,62 dengan taraf signifikansi 0,00, sehingga H0 ditolak, dengan demikian terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran biasa (PMB), (3) diperoleh nilai F sebesar 0,171 dengan nilai signifikansi sebesar 0,10 > 0,05, sehingga H0 diterima artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan (4) nilai F sebesar 2,163 dengan nilai signifikansi sebesar 0,12 > 0,05, sehingga H0 diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Mr Brian Nicolas Rajagukguk |
Date Deposited: | 09 Apr 2016 08:13 |
Last Modified: | 06 Jun 2016 03:09 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/4327 |