Jaya, Suriya (2021) Studi Manajemen Implementasi Kurikulum Diklat Kepemimpinan di Lembaga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara. Doctoral thesis, UNIMED.
1. NIM 8186114026 COVER.pdf - Published Version
Download (139kB) | Preview
2. NIM 8186114026 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (607kB) | Preview
3. NIM 8186114026 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
4. NIM 8186114026 ACKNOWLEDGEMENT.pdf - Published Version
Download (259kB) | Preview
5. NIM 8186114026 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (206kB) | Preview
6. NIM 8186114026 LIST OF TABLE.pdf - Published Version
Download (177kB) | Preview
7. NIM 8186114026 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (177kB) | Preview
8. NIM 8186114026 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (172kB) | Preview
9. NIM 8186114026 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
13.NIM 8186114026 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (412kB) | Preview
14. NIM 8186114026 REFERENCES.pdf - Published Version
Download (538kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan menemukan: (1) manajemen implementasi kurikulum diklat kepemimpinan di Lembaga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara; (2) membangun existing model dan hypothetical model manajemen implementasi kurikulum diklat kepemimpinan di Lembaga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara, menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumen, analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, pemeriksaan keabsahan data berdasarkan Lincoln dan Guba. Penelitian menemukan: Pertama, perencanaan implementasi kurikulum dilakukan tahap institusi dan tahap kelas. Tahap institusi melibatkan kepanitiaan, melakukan kordinasi, komunikasi, konsultasi, sosialisasi, TOF (Training Of Facilitator) bagi widyaiswara. Tahap kelas melibatkan widyaiswara mempersiapkan perencanaan pembelajaran mengacu kurikulum LAN-RI tahun 2013. Kedua, kepanitiaan diberi tugas ketatalaksanaan, administrasi persuratan, keuangan. Ketiga, implementasi kurikulum dilakukan tahap institusi dan tahap kelas, tahap institusi disertai pengarahan persiapan pembukaan diklat, tahap kelas pengarahan program, belajar-mengajar, visitasi self mastery, benchmarking to best practice, peserta diklat menjalankan peran adopsi dan adaptasi, widyaiswara peran inspirasi, panitia peran fasilitasi. Keempat, evaluasi implementasi kurikulum dilakukan tahap institusi dan tahap kelas. Evaluasi tahap institusi dilakukan terhadap hasil evaluasi proyek perubahan peserta diklat, organizational control LAN RI terhadap penyelenggaran diklat berbentuk feedback control, tahap kelas evaluasi rancangan inovasi dan manajemen perubahan peserta diklat. Kelima, hypothetical model yang dibangun merekomendasikan alternatif perencanaan perlu diperbaiki, implementasi perlu diperkuat, evaluasi implementasi kurikulum yang perlu diperluas, manajemen implementasi kurikulum konsisten dan sinergi di semua tingkatan. Implikasi teoretisnya memperteguh pandangan Terry dan W Rue, Daft, Williams, tentang perlunya sikap konsisten dan sinergi pada pekerjaan perencanaan, namun penelitian ini menemukan bahwa sikap konsisten dan kerjasama sinergi diperlukan bukan hanya pada perencanaan saja, melainkan pada implementasi, dan evaluasi implementasi kurikulum.