Analisis Kemampuan Metakognisi dan Kemandirian Belajar Siswa Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa SMP.

Penelitian tentang analisis kemampuan metakognisi dan kemandirian belajar siswa berbasis pendekatan matematika realistik pada siswa SMP telah dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan metakognisi dan kemandirian belajar siswa, dan menganalisis interaksi antara pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan metakognisi dan kemandirian belajar siswa, dari Desember 2019 sampai Desember 2020. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP. Hasil analisis penelitian yang terkait pada peningkatan kemampuan metakognisi dan kemandirian belajar siswa berbasis pendekatan matematika realistik dari beberapa penelitian diperoleh peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan penerapan model pembelajaran metakognitif penerapan model pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Pada kelas tahapan kognitif konkrit untuk kelas yang menggunakan pembelajaran pendekatan matematika realistik memiliki selisih rata-rata 10.00 poin lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam meningkatkan kemandirian belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yaitu 65,79% pada pelaksanaan siklus I dan 79,66% pada pelaksanaan siklus II. Penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kemandirian belajar siswa dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa seluruh indikator kemandirian belajar mengalami peningkatan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol dimana peningkatan kemandirian belajar siswa di kelas eksperimen yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada siswa di kelas kontrol yang diberi pembelajaran langsung. Dengan penerapan pendekatan matematika berbasis realistik mampu meningkatkan metakognisi dan kemndirian belajar siswa.