Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Flash dalam Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 16 Medan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang: (1) kelayakan media pembelajaran media interaktif flash yang digunakan guru Bahasa Inggris dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2019/2020; dan (2) keefektifan media pembelajaran media interaktif flash dalam meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa kelas X SMA Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2019/2020. Metode penelitian adalah model pengembangan Bord dan Gall dengan desain pembelajaran Model Dick dan Carey, terdiri dari 2 tahap: (1) Tahapan I, yaitu: melakukan penelitian pendahuluan, pembuatan desain software, pengumpulan bahan, membuat dan memproduksi produk, uji lapangan produk, dan uji keefektifan produk; dan (2) Tahapan II, uji efektivitas produk dengan cara: uji normalitas, uji linieritas, uji hipotesis, dan menghitung nilai efektivitas media. Subjek penelitian terdiri dari 64 siswa kelas X. Untuk pengembangan produk menggunakan 2 orang ahli desain pembelajaran, 2 orang ahli materi, 2 orang ahli perangkat lunak, 3 siswa uji coba satu-satu, dan 9 siswa kelas kelompok kecil. Uji lapangan terbatas menunjukkan: (1) persentase rata-rata hasil penilaian keterampilan berbicara bahasa Inggris oleh ahli materi sebesar 79,7%; (2) persentase rata-rata hasil penilaian keterampilan berbicara bahasa Inggris oleh ahli desain pembelajaran sebesar 86%; dan (3) persentase rata-rata hasil penilaian keterampilan berbicara bahasa Inggris oleh ahli perangkat lunak sebesar 80,1%. Hasil penelitian diperoleh nilai thitung > ttabel (11,315 > 1,69) yang menyimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dan berarti antara keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif (82,969) dengan rata-rata keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran konvensional (62,594) dapat diterima dan teruji kebenarannya. Keefektifan media pembelajaran interaktif sebesar 82,97% dan keefektifan pembelajaran dengan media pembelajaran konvensional sebesar 62,59%. Dengan demikian nilai keefektifan media pembelajaran interaktif lebih tinggi dari nilai keefektifan pembelajaran dengan media pembelajaran konvensional yaitu sebesar 20,38%. Hasil penelitian menyarankan guru untuk membuat dan menggunakan media pembelajaran interaktif untuk pembelajaran bahasa Inggris sesuai tuntutan kurikulum.