INOVASI BAHAN AJAR KONTEKSTUAL BERBASIS BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN TITRASI ASAM BASA DI SMA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh produk bahan ajar kimia SMA kontekstual berbasis Blended Learning pada materi titrasi asam basa yang sesuai dengan standar BSNP (2) mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi dari pada hasil belajar yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar inovatif berbasis blended learning (3) mengetahui apakah aktivitas belajar siswa yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi dari pada hasil belajar yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar inovatif berbasis blended learning Metode yang digunakan adalah research and development (R and D), melalui tahapan analisis, tahap rancangan dan tahap pengembangan. Penelitian ini diawali dengan menganalisis tiga buku pelajaran kimia kelas XI pada materi titrasi asam basa SMA, yang meliputi satu buku kimia yang digunakan ditempat penelitian dan dua buku yang lain. Setelah dianalisis, maka dilakukan pengembangan bahan ajar kontekstual berbasis blended learning. Pengembangan yang dilakukan dengan melihat buku ajar kimia SMA sebagai dasar untuk melengkapi buku yang disusun dan menambahkan aspek kontekstual berbasis blended learning didalam bahan ajar yang dikembangkan. Setelah dikembangkan maka diberikan kepada empat responden yang meliputi dua orang dosen kimia FMIPA Unimed dan dua orang guru mata pelajaran kimia SMAN 14 Medan untuk menilai kevalidan dari bahan ajar. Pengembangan bahan ajar didasarkan pada standar BSNP, dengan hasil rata-rata kelayakan 3,75 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi sehingga bahan ajar dapat diimplementasikan. Bahan ajar tersebut diimplementasikan kepada siswa. Dengan populasi kelas XI ada dua kelas yaitu XI IPA 4 sebagi kelas eksperimen dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol dan dipilih dengan cara purposive sampling. Sebelum dilakukan penelitian, uji instruments dilakukan terlebih dahulu sehingga didapatkan 20 soal yang valid. Soal yang telah valid diujikan kesiswa didapat rata-rata nilai pre-test 30.8 dan rata-rata nilai postes adalah 84. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas yaitu sebesar 7,5 <11,07 pada kelas eksperimen 9,69<11,07 pada kelas kontrol keduanya terdistribusi normal, hasil analisis uji normalitas pada kelas kontrol maupun eksperimen pada kedua kelas tersebut normal, selanjutnya hasil uji hipotesis yakni uji pihak kanan, ttabel didapat dari table dengan α = 0,05 dan db=n-1=30-1=29 yaitu1,697dan thitung=2,029 artinya peningkatan hasil belajar yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif kontekstual berbasis blended learning lebih besar dari pada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan bahan ajar reguler. Aktivitas belajar siswa dilihat dari hasil penilaian observer dilakukan dengan dua metode yaitu penyajian dan penarikan kesimpulan dari hasil hitung terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan bahan ajar inovatif berbasis blended learning sebesar 12% dimana kelas eksperimen 82 % dan kelas kontrol 70%.