Rangsang Auditif Dalam Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta Mesra Pematang Siantar

Permasalahan pada penelitian ini adalah kurangnya keativitas peserta didik dalam membuat tari kreasi Batak Toba dan pengetahuan mengenai tari. Peserta didik disuruh hanya membuat tarian tanpa adanya aturan, format atau acuan dalam pembuatan tari kreasi pada saat menyusun perangkat apa yang harus dilakukan oleh peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dengan menjadikan rangsang auditif sebagai media dalam pembelajaran, agar peserta didik terpacu untuk membuat tari Kreasi Batak Toba dengan menjadikan musik Sihutur Sanggul sebagai rangsang auditif dan sebagai pembentuk kepribadian. Penelitian ini menggunakan teori Smith. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan sampel penelitian kelas VII-2 sebanyak 25 siswa yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dengan genre musik Sihutur Sanggul yang energik, dinamis dan irama di dalam musik Sihutur Sanggul memiliki alunan musik yang selalu berubah membuat para peserta didik terpacu dan membangkitkan rasa keinginan untuk menciptakan gerak-gerak tari. Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti memberi pre test untuk mengetahui kemampuan peserta didik, sehingga diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 69. Selanjutnya peneliti memberi post test dan memperoleh rata-rata kelas yaitu 85. Dari perhitungan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh thitung = 1,42 pada taraf nyata α = 0,05 dan ttabel = 1,6552, berarti thitung > ttabel (1,42 > 1,6552). artinya bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan dilakukan rangsang auditif dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari kelas VIII-2 Madrasah Tsanawiyah Swasta Mesra Pematang Siantar.