KAJIAN BENTUK MUSIK DAN MAKNA LAGU SALAM HORAS PADA KELOMPOK MASYARAKAT ISLAM SAMOSIR DI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian Bentuk Musik dan Makna Lagu Salam Horas Pada Masyarakat Islam Samosir di Medan. Salam Horas merupakan lagu dari etnik Batak yang belum diketahui masyarakat dan jarang sekali terdengar lagi ketenarannya. Sampai saat ini generasi muda khususnya tidak mengenal lagi lagu Salam Horas akibat perkembangan zaman dan populernya lagu-lagu pop dari pada lagu tradisional. Hal ini mendorong penulis untuk mengangkat ini dan menjadikannya topik penelitian. Teori yang digunakan adalah teori keberadaan,teori bentuk dan teori makna. Keberadaan merupakan sesuatu yang pernah ada namun perlu untuk diteliti kembali. Bentuk musik merupakan susunan yang utuh dari beberapa frase lagu Salam Horas. Makna adalah perasaan nada dan tujuan yang ingin ditunjukkan atau di ungkapkan dalam lagu Salam Horas. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota PERPERIS dan pencipta lagu Salam Horas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kerja laboratorium. Adapun hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, hasil dari penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa keberadaan lagu salam horas diciptakan oleh bapak Dr. H. Marhaban Sigalingging pada tanggal 23 Januari 2014, atas dasar panggilan batin keinginan beliau yang ingin membagi ilmu dan mensyiarkan agama islam kepada sanak saudaranya yang bersuku Batak khususnya yang beragama Islam. Hasil kajian dari bentuk lagu Salam Horas menggunakan birama 4/4 dan 2/4 dengan tonika A = Do. Lagu ini merupakan lagu dengan bentuk 4 kalimat, 9 frase dengan pengulangan dan 10 motif dengan pengulangan yang dimainkan dengan tempo allegro = 120. adapun makna yang terkadung dalam lagu salam horas adalah untuk mensyiarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat suku batak khususnya yang beragama Islam