PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN TIPE TALKING STICK MTS NEGERI TANJUNG MORAWA

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write (TTW) lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada materi himpunan di MTs Negeri Tanjung Morawa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Negeri Tanjung Morawa yang terdiri dari 6 kelas dan jumlah keseluruhan siswa kelas VII sebanyak 246 orang. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas secara random sampling, didapat kelas VII-1 dan VII-6 yang masing-masing berjumlah 40 orang. Kelas eksperimen 1 yaitu kelas VII-1 menggunakan Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dan kelas eksperimen 2 yaitu kelas VII-6 menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Sebagai alat pengumpul data digunakan data wawancara, pretest dan posttest dalam bentuk test isian pada materi bilangan untuk pretest dan materi himpunan untuk posttest, dimana masing-masing soal berjumlah 3 dan 4 soal yang sudah divalidkan. Sebelum dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data pretest. Pada uji kesamaan dua rata-rata data pretest diperoleh thitung = 2,537 dan ttabel = 1,994, karena thitung >ttabel dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga rata-rata tes kemampuan awal kedua kelas berbeda. Maka dicari selisih posttest dengan pretest kedua kelas. Untuk uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat uji hipotesis, yang diuji adalah rata-rata nilai selisih posttest-pretest dengan nilai hasil wawancara kedua kelas. Pada uji normalitas data rata-rata nilai selisih posttest-pretest dengan nilai hasil wawancara kelas eksperimen 1 diperoleh Lo = 0,0871 dan Ltabel = 0,14009, karena Lo<Ltabel dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. Pada uji normalitas kelas eksperimen 2 diperoleh Lo = 0,08778 dan Ltabel = 0,14009, karena Lo<Ltabel dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada kelas eksperimen 2 berdistribusi normal. Sedangkan pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,345 dan Ftabel = 1,65, karena Fhitung <Ftabel maka kedua kelas homogen. Setelah data dikatakan normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk data rata-rata nilai selisih posttest-pretest dengan nilai hasil wawancara. Pada uji hipotesis diperoleh thitung = 1,832 dan ttabel = 1,667, karena thitung >ttabel dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write (TTW) lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.