MOTIVASI MEMBELI PAKAIAN BEKAS BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui latar belakang motivasi membeli pakaian bekas bagi mahasiswa pendidikan antropologi; Untuk mengetahui kriteria-kriteria pemilihan dalam membeli pakaian bekas; Untuk mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa pengguna pakaian bekas dan bagaimana pandangan bukan pengguna pakaian bekas; Penelitian ini dilakukan dengan data dikumpulkan dan diperoleh dengan menggunaka metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui teknik wawancara dan melakukan observasi langsung dengan lima belas informan masyarakat yang ada di Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi membeli pakaian bekas bagi mahasiswa pendidikan antropologi karena harganya sangat terjangkau, kualitas barang masih bagus, dan masih layak dipakai hal ini yang dapat memotivasi mahasiswa cenderung membeli dan menggunakan pakaian bekas sebagai kebutuhan sandang mereka, selain itu juga menunjukkan bahwa motivasi membeli pakaian bekas yang terjadi pada mahasiswa pendidikan antropologi memiliki kriteria-kriteria pemilihan dalam membeli pakaian bekas yaitu harga murah sesuai dengan keuangan mahasiswa sehingga sangat mendukung aktivitas kuliah , kualitas barang bagus masih layak dipakai sehingga puas dan nyaman digunakan, sebagian pakaian bekas memiliki merek-merek tertentu karena pakaian bekas merupakan pakaian impor yang berasal dari luar negeri sehingga beberapa pakaian bekas banyak diminati masyarakat terkhususnya bagi mahasiswa pendidikan antropologi. Begitu juga dengan pandangan mahasiswa pengguna maupun bukan pengguna memiliki dua pandangan positif maupun negatif, Adapun sisi positif dari pakaian bekas yang mereka pakai karena mereka merasa puas dan nyaman menggunakannya, bermerek, dan harganya yang terjangkau sehingga dengan mudah membantu masyarakat kalangan bawah khususnya mahasiswa yang memiliki keuangan yang terbatas. Sementara sisi negatif pakaian bekas tersebut karena mereka merasa tidak nyaman, menurut informan penulis pakaian bekas merupakan pakaian yang sudah dipakai oleh orang lain lalu dijual kembali, pakaian bekas dijual ditempat-tempat kurang nyaman banyak debu, banyak bakteri sehingga tidak heran beberapa mahasiswa berpendapat bahwa pakaian bekas tersebut jorok, dapat menimbulkan penyakit dan tidak layak dibeli apalagi digunakan.